Pertamina berkilah antrean di SPBU bukan karena BBM langka
Antrean di SPBU dinilai akibat konsekuensi kebijakan penghematan BBM oleh pemerintah.
PT Pertamina (Persero) mengakui antrean panjang pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di beberapa daerah disebabkan oleh kebijakan penghematan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah. Perseroan menegaskan hal ini bukan karena adanya kelangkaan.
VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, mengatakan kebijakan penghematan ditetapkan agar kuota BBM tahun ini yang telah disepakati dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat bertahan hingga akhir tahun.
"Mengenai antrean ini bukan kelangkaan, itu merupakan konsekuensi dari Pertamina melaksanakan amanat Undang-Undang APBN," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (2/4).
Ali mengungkapkan kuota yang ditetapkan dalam APBN selalu meleset dari realisasinya seiring meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya akan berusaha menjaga kuota BBM itu tidak habis sebelumnya waktunya.
"Kuota ini selalu lebih rendah dari kebutuhan masyarakat," katanya.
Kesadaran masyarakat supaya untuk menghemat konsumsi energi, lanjutnya, menjadi kunci suksesnya program penghematan BBM ini. Minyak merupakan komoditas tidak dapat diperbaharui yang suatu saat akan habis cadangannya.
"Data dua bulan terakhir, bulan Januari sampai Februari, konsumsi BBM bersubsidi itu kelebihannya masih di bawah satu persen. Tren ini harus kita pertahankan," jelasnya.