Pertamina Cari Cara Konsumen Bisa Bayar Lewat Ponsel di SPBU
Direktur Pemasaran dan Retail PT Pertamina (Persero) Mas'ud Khamid mengatakan, Pertamina sudah mengarah pada transaksi nontunai untuk pengisian BBM yang menggunakan media telepon seluler pintar (smartphone) dengan aplikasi MyPertamina.
Direktur Pemasaran dan Retail PT Pertamina (Persero) Mas'ud Khamid mengatakan, Pertamina sudah mengarah pada transaksi nontunai untuk pengisian BBM yang menggunakan media telepon seluler pintar (smartphone) dengan aplikasi MyPertamina.
Untuk itu, Pertamina tengah mencari cara guna mengantisipasi penggunaan smartphone yang berisiko memicu kebakaran, akibat radiasi sinyal saat melakukan transaksi non tunai pengisian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
-
Bagaimana Pertamina dan Kemendag melakukan penyegelan SPBU? Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan didampingi Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo melakukan penyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Kapan Pertamina memulai program SEB? Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang diinisiasi Pertamina sejak Juni 2023 telah berhasil memberikan edukasi kepada 4.685 siswa untuk mengenal energi bersih.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga menambah stok di SPBU dan agen LPG? Di seluruh lembaga penyalur baik SPBU dan Agen LPG, stok juga ditambah 2-3 hari dari normal untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Kenapa Pertamina memprioritaskan program SEB? Ini langkah Pertamina dalam mengimplementasikan ESG (Environmental, Social, and Governance) dan Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus menanamkan kepedulian lingkungan pada generasi muda agar turut aktif berperan untuk mengurangi emisi karbon,” ujar Fadjar.
"Ya kita sudah antisipasi. Jadi kalau di luar negeri itu bayar dulu baru isi BBM, bayarnya masuk ke toko," kata Mas'ud, di Kantor Pusat Pertamina, Kamis (30/1
Cara tersebut dengan mengubah mekanisme transaksi pada SPBU, yaitu memberikan tempat khusus untuk transaksi pembelian BBM, sehingga transaksi tidak lagi dilakukan di area pengisian BBM. Setelah melakukan transaksi kendaraan baru bisa melakukan pengisian BBM.
"Jadi tidak ada cerita saya beli isi BBM full tank itu tidak ada. Jadi harus sebut angka, saya beli BBM sekian liter. Bayar dulu baru isi," ujarnya.
Sosialisasi
Untuk mengubah mekanisme pengisian BBM di SPBU, Pertamina akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Saat ini mekanisme tersebut pun sudah diterapkan pada SPBU di Rest Area Tol Surabaya KM 57.
"Kita harus ajari masyarakat ke depan, kita edukasi bayarnya tidak dekat SPBU, kita geser sedikit ke luar ke box yang itu aman. Jadi kita biasakan masyarakat kita selama ini berpuluh tahun selama ini datang ke spbu masih di atas motor, tangki dibuka, bayar di situ, ini salah semua, harus benerin," ungkapnya.
Mas'ud menargetkan, perubahan mekanisme transaksi pengisian BBM diterapkan secepatnya. Dia mengakui, mekanisme baru pengisian BBM tersebut membutuhkan waktu lebih lama, namun budaya pengisian BBM saat ini perlu diubah untuk meningkatkan keselamatan.
"Memang butuh waktu tapi itu yang benar. Ke depan kalau sudah digital semua, kita lakukan bayar dulu, baru isi BBM," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)