Pertamina Cari Mitra Baru Perluas Pembangunan Kilang BBM Ramah Lingkungan
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya akan memperluas jaringan kilang penghasil bahan bakar ramah lingkungan (green refinery) di Indonesia Tengah dan Timur. Untuk itu, Pertamina akan mencari mitra baru untuk mewujudkan hal ini.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya akan memperluas jaringan kilang penghasil bahan bakar ramah lingkungan (green refinery) di Indonesia Tengah dan Timur. Untuk itu, Pertamina akan mencari mitra baru untuk mewujudkan hal ini.
Sebelumnya, Pertamina telah bekerja sama dengan perusahaan minyak asal Italia, ENI, dalam melakukan konversi Kilang Plaju di Palembang menjadi Green Refinery pertama di Indonesia.
-
Bagaimana Pertamina ingin membangun energi berkelanjutan? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
-
Di mana Pertamina menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru? Di tahun 2022, Pertamina berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di Blok Mahakam puluhan miliar kaki kubik gas dan jutaan barel minyak.
-
Kenapa Pertamina terus mendorong transisi energi? Setelah semua negara berkomitmen terhadap penurunan karbon emisi menuju net zero emission, ada optimisme, ada kegamangan, ada kekhawatiran. Namun ini semua tidak menyurutkan langkah kita untuk terus melaksanakan energi transisi seperti yang disepakati bersama,” ungkap Nicke saat acara Pertamina Energy Forum 2023 di Ballroom Grha Pertamina (18/12).
-
Kapan Pertamina berhasil menemukan cadangan gas dan kondensat baru di Blok Mahakam? Di tahun 2023, Pertamina kembali berhasil mendapatkan penemuan baru (discovery) gas dan kondensat di sumur eksplorasi Adiwarna-1x di Blok Mahakam.
-
Bagaimana Pertamina memastikan kesiapan energi jelang Tahun Baru 2024? Dalam rangka memastikan kesiapan energi jelang libur Tahun Baru 2024, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji meninjau Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) di Grha Pertamina, Jumat (29/12). Pada kunjungan ini, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan secara real-time kesiapan Pertamina dalam menyediakan energi, mulai dari stabilitas produksi blok hulu migas, keandalan kilang-kilang pengolahan, hingga proses distribusi energi terutama BBM dan LPG ke masyarakat di Indonesia.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
"Nanti kan harus ada di Indonesia bagian barat, tengah dan timur, jadi kita terbuka. Kalau ada teknologi lain, kita bikinnya kan bukan cuma satu," kata Nicke saat menghadiri perayaan hari listrik nasional, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu (9/10).
Terkait dengan kemajuan pembangunan kilang penghasil bahan bakar ramah lingkungan Plaju, saat ini Pertamina dan ENI sedang melakukan penyelesaian tahap desain. "Sementara masih sama karena sedang finalisasi untuk tahap desain," tandasnya.
Diketahui, PT Pertamina Refinery Unit (RU) III, Plaju Palembang, mengembangkan green energy dalam industri Bahan Bakar Nabati (BBN) di Indonesia. Energi baru terbarukan ini diyakini mampu menghemat kas perseroan hingga USD 160 juta atau Rp 2,3 triliun per tahun, dan mengurangi impor minyak sebesar 7,36 ribu barel per hari.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengapresiasi Green Refinery pertama di Indonesia yang telah dikembangkan Pertamina di Refinery Unit (RU) III, Plaju, Palembang. Hal ini dalam rangka menciptakan udara yang bersih dengan produksi BBM yang bersih.
"Pertamina telah concern terhadap produksi bahan bakar ramah lingkungan yang berasal renewable resources. Kita harus terus membangun dan menyiapkan green energy untuk generasi masa depan," ungkap Jonan saat kunjungan kerja ke Palembang, Kamis (17/1).
Menurut dia, green energy tersebut berupa mengolah minyak kelapa sawit (CPO) menjadi bahan bakar minyak (BBM). Prosesnya mencampurkan residu kelapa sawit atau bagian lain dari ke minyak atau bahan bakar.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Konversi Piutang Rp2,6 Triliun, Pemerintah Kuasai 96 Persen Saham Tuban Petro
Dampak Penyerangan Kilang Minyak Saudi Terbesar Sepanjang Sejarah
Diancam AS Karena Tudingan Rudal Kilang Minyak, Iran Tak Gentar
Miliuner ini Makin Kaya Rp28 T per Hari Karena Kilang Terbesar Dunia Diserang
Deretan Drone yang Serang Kilang Minyak Arab Saudi
Serang Kilang Minyak Saudi, Seberapa Tangguh Kekuatan Militer Pemberontak Huthi?