Pertamina gandeng perusahaan asal Oman dan Jepang kelola Kilang Bontang
PT Pertamina (Persero) telah menetapkan perusahaan minyak asal Oman, Overseas Oil and Gas LLC (OOG) dan perusahaan asal Jepang, Cosmo Oil international Pte Ltd (COI) sebagai calon mitra untuk pembangunan Kilang Bontang. konsorsium ini terpilih setelah proses seleksi calon mitra untuk proyek GRR Bontang.
PT Pertamina (Persero) telah menetapkan perusahaan minyak asal Oman, Overseas Oil and Gas LLC (OOG) dan perusahaan asal Jepang, Cosmo Oil international Pte Ltd (COI) sebagai calon mitra untuk pembangunan Kilang Bontang.
"Sudah dapat partner dalam mengelola GRR (grass root refinery) Bontang, partner itu konsorsium Overseas Oil and Gas dari Oman dan Cosmo Oil dari Jepang," ungkap Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia, Ardhy N. Mokobombang, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (30/1).
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Bagaimana Pertamina membantu UMKM binaannya untuk menjangkau pasar internasional? Melalui ajang-ajang tersebut, para pelaku UMKM dapat berinteraksi dengan konsumen baru, baik dari dalam maupun luar negeri. Terkadang, Pertamina juga membawa UMKM unggulan untuk mengikuti pameran di luar negeri untuk memperluas jejaringnya dan bertemu secara langsung dengan konsumen asing.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Ia menjelaskan, konsorsium ini terpilih setelah proses seleksi calon mitra untuk proyek GRR Bontang. Proses pemilihan ini dilaksanakan berdasarkan skema penugasan pemerintah melalui Keputusan Menteri ESDM 7935 K/lO/MEM/2016 tanggal 9 Desember 2016.
Proses seleksi dijalankan sejak Januari 2017 yang pada awalnya diikuti oleh sekitar 100 perusahaan pendaftar. Selanjutnya, setelah tahapan seleksi awal, project expose, hingga tahap Request for Information dan Workshop diperoleh 8 calon mitra potensial.
"Selanjutnya, Pertamina menyampaikan persyaratan terkait dengan perubahan struktur bisnis GRR Bontang kepada mitra potensial tersebut yakni dari sisi finansial Pertamina tidak ikut mendanai proyek dan Pertamina mendapatkan minimal 10 persen saham dari proyek tanpa mengeluarkan biaya," katanya.
Selain itu, Pertamina juga menyampaikan perubahan struktur bisnis terkait dengan deposit dana yang dilakukan oleh mitra. Pertamina berhak memasok sampai 20 persen dari minyak mentah GRR Bontang dan Pertamina tidak memberikan jaminan offtake serta Pertamina bersedia bekerja sama untuk joint marketing.
Dari proses tersebut, ada dua calon mitra potensial yang menyampaikan kesanggupannya. Pertamina memilih OOG sebagai mitra strategis dengan beberapa pertimbangan antara lain OOG mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Oman untuk pendanaan proyek dan penyediaan pasokan minyak
"Pertama finansial karena ada back up dari Pemerintah Oman. Kemudian untuk technical support dan marketing dari oil cosmo. Mereka bisa mengalahkan perusahaan yang lain," jelas dia.
Diketahui, Nilai proyek pembangunan kilang Bontang diperkirakan mencapai USD 10 miliar atau sekitar Rp 130 triliun. Pembangunan kilang Bontang merupakan salah satu program pemerintah untuk membangun kilang baru atau Grass Root Refinery (GRR) yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi untuk Indonesia.
Baca juga:
Garuda Indonesia buka penerbangan dari Bali menuju Xian dan Zhengzhou
Mulai 30 Januari, gerbang tol Pasteur arah Jakarta pindah ke Simpang Susun Baros
2018, anak usaha RNI targetkan omzet hingga Rp 4 triliun
INKA raih kontrak Rp 126,4 M kereta rel diesel dari Filipina
Pupuk Indonesia pastikan stok cukup penuhi kebutuhan nasional hingga 9 bulan