Pertamina habiskan Rp 29 M kirim BBM untuk Timika
Pertamina mengaku menghabiskan dana tidak sedikit dalam mengirim BBM untuk daerah perbatasan.
PT Pertamina Persero mendapat mandat dari pemerintah untuk mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) ke seluruh Indonesia, termasuk kawasan perbatasan. Tidak dipungkiri tugas ini memakan biaya tidak sedikit seperti ke kawasan Timika Papua yang menghabiskan sekitar Rp 29 miliar.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan, pendistribusian BBM ke kawasan perbatasan menggunakan beragam cara, mulai dari mobil tangki, floating storage hingga pesawat terbang.
Dia mengungkapkan, Timika merupakan salah satu kawasan yang paling sulit dalam pendistribusian BBM. Pasalnya, transportasi melalui jalur darat dan air tidak dapat digunakan, karena kawasan yang berada di pegunungan.
"Walaupun di perbatasan, merekakan warga Indonesia. Jadi haknya untuk mendapatkan energi yang murah itu tetap harus kita usahakan. Kami pake pesawat kalau sudah tidak ada alternatif lain. Alternatif seperti Timika itu tidak ada sungai, karena di gunung makanya pakai pesawat," ujarnya di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (27/10).
"Seperti tadi saya bilang ke Timika Rp 29 miliar sendiri cuman untuk carter pesawatnya saja. Nggak apa-apa, yang penting subsidi silang," katanya.
Bambang menegaskan, walaupun ongkos angkut BBM cukup tinggi tetapi tidak berpengaruh terhadap harga. "Enggak (beda harga Jawa dengan perbatasan). Kalau sudah ada PMS harganya kami jamin sama. Kan harga subsidi, yang enggak itu industri. Pasti ada ongkos angkutnya dan sebagainya," tegasnya.
Cara lain yang diterapkan Pertamina adalah dengan bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti Petronas. Terutama untuk kawasan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, dan tidak ada jalur transportasi yang memadai.
"Daerah Pelayan, perbatasan dengan Malaysia juga itu karena jauh dari sungai dan sebagainya, alternatifnya cuman pesawat dan itu akan mahal. Nah salah satu cara yang murah adalah kita kerja sama dengan Petronas. Aku impor dikit untuk melayani situ, nanti di situ SPBU nya tetap Pertamina, cuman BBM-nya aja dari sana. Untuk mengakali cost tadi. Itu biasalah. Kita di daerah Malaysia juga begitu," tutupnya.