Pertamina harap pembentukan holding BUMN migas terwujud di 2018
"Mudah-mudahan kalau itu bisa terjadi (holding BUMN migas di 2018). Bisa lebih baik lagi, semakin cepat PP itu keluar, semakin bisa kita memperbaiki bisnis gas di Indonesia. Kita lagi bahas di koordinasikan."
Sekretaris Perusahaan Pertamina, Syahrial Mukhtar berharap pembentukan Holding BUMN Migas dapat selesai pada tahun 2018. Namun, semua ini tergantung pemerintah dalam menyelesaikan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Holding Migas.
"Mudah-mudahan kalau itu bisa terjadi (holding BUMN migas di 2018). Bisa lebih baik lagi, semakin cepat PP itu keluar, semakin bisa kita memperbaiki bisnis gas di Indonesia. Kita lagi bahas di koordinasikan yang saya bilang tadi, Setneg DJKN (Kemenkeu), Kementerian BUMN, kemudian Pertamina dan PGN itu bersama-sama kita rapat terus," kata Syahrial di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa (12/12).
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Dimana Pertamina menyelenggarakan Workshop Influencer BUMN? Program yang dilakukan di 8 kota di Indonesia ini, diikuti para pegawai BUMN dari berbagai perusahaan, khususnya para influencer atau penggiat media sosial milenial dan generation-Z.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Apa yang dilakukan oleh BPH Migas di Batam? Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan ke Stasiun Gas Panaran PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI), Batam, Kepulauan Riau.
-
Apa yang ingin dicapai oleh Pertamina dengan mendukung program Workshop Influencer BUMN? Pertamina memberikan dukungannya untuk peningkatan kompetensi para penggiat sosial media di lingkungan BUMN dengan turut berperan serta dalam program Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Workshop Influencer BUMN.
-
Kapan Tim Satgas Nataru Pertamina Patra Niaga mulai aktif? Peran Tim Satgas Nataru menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat, karena menurut prediksi, pergerakan masyarakat di masa kali ini meningkat 43% dibandingkan tahun lalu. Tim Satgas Pertamina Patra Niaga aktif mulai 15 Desember hingga 7 Januari 2024 menjadi tulang punggung kelancaran distribusi energi dan akan berupaya ekstra dalam memastikan seluruh kebutuhan BBM, LPG, dan Avtur masyarakat terpenuhi dengan baik," jelas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso, Jumat (15/12) dalam pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Periode Nataru 2023/2024.
Dalam proses nantinya, saham Perusahaan Gas Negara (PGN) yang punya pemerintah akan diserahkan kepada Pertamina. "Kemudian (pemerintah) tetap pegang prudential yang 1 persen (saham), sehingga kontrol tetap ada di pemerintah, tahap itu yang sedang kita lakukan dengan PP yang akan segera dikeluarkan," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan pembentukan Holding BUMN Migas terwujud pada triwulan-I tahun 2018.
"Setelah Holding BUMN Industri Pupuk, Holding BUMN Industri Semen dan Holding BUMN Industri Pertambangan, selanjutnya dalam waktu dekat segera terwujud Holding BUMN Migas," kata Rini Soemarno.
Menurut Rini, pembentukan holding migas dilakukan untuk meningkatkan daya saing BUMN dalam rangka menghadapi tantangan daya saing di sektor migas.
Kebutuhan gas diproyeksikan mencapai lima kali lipat di tahun 2050, ketergantungan pada impor gas, harga gas yang relatif tinggi dan ketidakseimbangan sumber gas diharapkan dapat diatasi Pemerintah di masa datang.
Dengan kombinasi keseimbangan BBM dan gas diharapkan ketahanan energi akan lebih baik.
Baca juga:
DPR minta pemerintah tak buru-buru bentuk Holding Migas, ini alasannya
DPR: Kalau holding Pertamina-PGN saja bisa kontraproduktif, PLN harus ikut
Cerita Dirut Inalum ditunjuk pimpin holding tambang & misinya beli saham Freeport
Holding BUMN Tambang optimis bisa beli divestasi 51 persen saham Freeport
Bos Inalum: Pembentukan holding justru mempersulit penjualan BUMN kepada asing