Pertamina pasrah dengan keputusan pemerintah soal kenaikan BBM
Pertamina belum mendapat informasi mengenai keputusan pemerintah soal kenaikan harga BBM.
PT Pertamina (Persero) mengaku belum mendapat informasi terakit rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Meski demikian, menurut VP Corporate dan Communication Pertamina Ali Mundakir pihaknya selalu diminta masukan dalam menentukan tiap kebijakan energi.
"Saya belum mendapat informasi. Kalau koordinasi kita mesti diajak, cuma pengumuman resmi di pemerintah," ujar Ali saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Senin (29/4).
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Bagaimana cara Pertamina memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran? ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga terus mendukung upaya pemerintah agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Dengan cara melakukan pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code pada laman www.subsiditepat.mypertamina.id.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG subsidi lebih transparan? “Ini menjadi upaya bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi semakin transparan penyalurannya. Dengan adanya subsidi dan kuota yang sudah ditetapkan, melalui Subsidi Tepat Pertamina Patra Niaga ini berkomitmen menyediakan data penyaluran yang se-transparan mungkin, ini menjadi bukti validitas data dan bentuk tanggung jawab kami terhadap penugasan yang diberikan,” lanjut Riva.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Ali juga enggan membocorkan perkembangan pembahasan kebijakan energi yang saat ini tengah digodok pemerintah. "Tidak boleh kita infokan," katanya.
Dia menambahkan apapun keputusan pemerintah terkait kebijakan energi tersebut, perseroan siap melaksanakannya, termasuk menyangkut teknis di lapangan. "Prinsipnya tinggal tunggu untuk tanggal pelaksanaannya, Pertamina siap," kata dia.
Pekan lalu, Pertamina juga sudah menggelar simulasi pemasangan banner di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU), Cikini, Jakarta Pusat. Dalam simulasi itu dijelaskan untuk setiap SPBU akan dipasang penanda berupa banner dan sign board, di mana SPBU tersebut menjual BBM dengan harga Rp. 4500 atau harga baru.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menyatakan, dalam sidang kabinet terbatas yang berlangsung di Kantor Presiden sejak tadi pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) cenderung memilih kebijakan satu harga, bukan dua harga. Dengan kebijakan satu harga ini maka BBM bersubsidi akan mengalami kenaikan untuk semua golongan.
"Mengerucut pada 1 harga, bukan 2 harga," ungkap Julian di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
(mdk/bmo)