Pertamina Punya 140 Depo BBM, Terbanyak di Sumatera dan Jawa
Untuk mendukung kegiatan perdagangannya, PT Pertamina Patra Niaga mengelola lebih dari 140 terminal BBM di seluruh Indonesia.
Masyarakat Indonesia di gegerkan dengan kejadian kebakaran yang hebat di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Depo milik Pertamina Plumpang. Kejadian terjadi pada Jumat (3/3) malam. Jumlah korban meninggal saat ini mencapai 19 orang.
Atas kejadian tersebut, warga merasa panik karena Depo Plumpang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG subsidi lebih transparan? “Ini menjadi upaya bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi semakin transparan penyalurannya. Dengan adanya subsidi dan kuota yang sudah ditetapkan, melalui Subsidi Tepat Pertamina Patra Niaga ini berkomitmen menyediakan data penyaluran yang se-transparan mungkin, ini menjadi bukti validitas data dan bentuk tanggung jawab kami terhadap penugasan yang diberikan,” lanjut Riva.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG subsidi semakin transparan? “Ini menjadi upaya bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi semakin transparan penyalurannya. Dengan adanya subsidi dan kuota yang sudah ditetapkan, melalui Subsidi Tepat Pertamina Patra Niaga ini berkomitmen menyediakan data penyaluran yang se-transparan mungkin, ini menjadi bukti validitas data dan bentuk tanggung jawab kami terhadap penugasan yang diberikan,” lanjut Riva.
-
Bagaimana cara Pertamina memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran? ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga terus mendukung upaya pemerintah agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Dengan cara melakukan pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code pada laman www.subsiditepat.mypertamina.id.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian BBM dalam jumlah besar (panic buying) usai terbakarnya Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3) malam. Dia mengatakan, saat ini stok BBM untuk wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dalam kondisi mencukupi.
"Jadi, kami mohon kepada masyarakat tidak perlu khawatir tidak perlu melakukan panic buying," ujar Nicke di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan, Sabtu (4/3).
Lantas, berapakah jumlah Depo Pertamina di seluruh Indonesia?
Melansir dari laman resmi Pertamina Patra Niaga, Minggu (5/3), untuk mendukung kegiatan perdagangannya, PT Pertamina Patra Niaga mengelola lebih dari 140 terminal BBM di seluruh Indonesia.
Berikut daftar daerah yang tersedia Depo Pertamina:
1. Sumatera: Krueng Raya Aceh, Lhokseumawe, Meulaboh, Belawan Medan, Sibolga, Dumai, Siak, Teluk Kabung -Padang, Pulau Baai Bengkulu, Jambi, Kertapati -Palembang, Panjang Bandar Lampung.
2. Batam: Kabil.
3. Bangka Belitung: Pangkal Balam, Tj. Pandan.
4. Jawa: Tj. Priok, Plumpang, Tj. Gerem, Ujung Berung, Balongan, Tasikmalaya, Padalarang, Cikampek, Cilacap, Maos, Pengapon, Rewulu, Teras, Cepu, Madiun, Malang, Tuban, Gresik, Tj. Wangi -Banyuwangi, Tj. Perak - Surabaya.
5. Bali & Madura: Benoa, Manggis, Camplong.
6. Nusa Tenggara: Labuan Bajo.
7. Kalimantan: Pontianak, Sampit, Banjarmasin, Kotabaru, Balikpapan, Samarinda, Tarakan.
8. Sulawesi & Timur: Makassar, Manado, Ambon, Sorong.
Sejarah Depo Pertamina Plumpang
Melansir dari laman resmi Pertamina, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang sudah beroperasi sejak tahun 1974. TBBM Plumpang memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 kiloliter.
Berbagai prestasi telah diraih, diantaranya pernah masuk dalam daftar nominasi 7th Most Efficient Storage Terminal pada Global Tank Storage Award 2018. Selain TBBM Plumpang, terminal lain yang masuk dalam kategori ini di antaranya adalah Saudi Aramco Terminals, Vesta Terminal Antwerp (Belgium), dan IL&FS Prime Terminals (UAE).
Perlu diketahui, Global Tank Storage Awards adalah ajang prestisius di industri Unit Penyimpanan (Storage and Terminal), terutama terkait keandalan unit penyimpanan, inovasi peralatan, serta parameter lain.
Berdasarkan publikasi Global Tank Storage, TBBM Plumpang dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia, karena Plumpang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau ke sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina. Thruput BBM rata-rata sebesar 16.504 kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek.
Saat ini Terminal BBM Plumpang menyalurkan produk dengan varian yang sangat lengkap yaitu Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo, melalui Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.
(mdk/azz)