Pertemuan menteri bidang pangan ASEAN lahirkan 3 kesepakatan
Pemerintah Indonesia menunjuk Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman selaku Ketua AMAF Indonesia, memimpin delegasi Indonesia yang terdiri atas pejabat Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Luar Negeri.
Pangan menjadi isu penting bagi pemimpin-pemimpin negara seluruh di dunia. Selain menjaga ketersediaan bahan pangan, pembangunan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan, akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Baik untuk masing-masing negara maupun di kawasan.
Sebagai salah satu organisasi penting di kawasan Asia, ASEAN pada 11-12 Oktober 2018 menyelenggarakan sedikitnya 3 pertemuan pemimpin-pemimpin negara kawasan untuk membuat kesepahaman dan kerjasama di bidang pangan.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Kenapa Kementan giat dalam mengekspor produk pertanian? Kita melakukan ekspor untuk yang kesekian kalinya. Dan menurut pak menteri ekspor ini bisa mencapai 900 triliun. Artinya kita tidak hanya negara pengimpor tetapi juga pengekspor. Ini adalah usaha keras kita dan apa yang kita ekspor juga bukan hanya mentah tapi hilirisasi. Kita memang ingin produk hilirisasi ini terus berkembang. Ini akan membantu mengembangkan usaha masyarakat, terutama UMKM," katanya.
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian KKP untuk diterapkan pada perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi. "Meminimalisir bagian terbuang, semua bagian ikan bisa dimanfaatkan untuk jadi produk," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
Pemerintah Indonesia menunjuk Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman selaku Ketua AMAF Indonesia, memimpin delegasi Indonesia yang terdiri atas pejabat Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Luar Negeri.
Para delegasi dari negara-negara anggota ASEAN, di tambah 3 negara Tiongkok, Jepang, dan Kora Selatan menghadiri 3 pertemuan. Masing-masing (1) pertemuan ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry (AMAF) ke-40 (40th AMAF), (2) ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry Plus Three ke-18 (18th AMAF+3) dan (3) ASEAN-China Ministerial Meeting on Sanitary and Phytosanitary ke-6 (6th ASEAN-China MM on SPS).
"Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemantapan ketahanan pangan di kawasan, dengan menyepakati perpanjangan kerja sama ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR), sebagai mekanisme penanganan keadaan bencana di kawasan ASEAN," ujar Amran dalam pidatonya di hadapan para delegasi.
Sebagai bukti komitmen kerjasama bidang pangan para menteri melakukan penandatanganan 3 (tiga) kesepakatan, yakni: (1) Protokol Amandemen Perjanjian APTERR, terkait kesepakatan perpanjangan kontribusi tahunan APTERR periode 2018-2022 dan mekanisme ke depannya; (2) ASEAN-China MoU on Food and Agriculture Cooperation periode 2018-2023, serta (3) MoU ASEAN-FAO on Strengthening Cooperation in Agriculture and Forestry.
Di sela-sela pertemuan AMAF, Indonesia juga berkesempatan untuk melakukan pertemuan Bilateral dengan Pemerintah Brunei Darussalam.
"Dengan Brunei pembicaraan kami fokus pada pengembangan pertanian di wilayah perbatasan. Khususnya untuk komoditas tanaman pangan, ternak dan sawit," ungkap Amran.
(mdk/hhw)