Perusahaan Indonesia berlomba bikin gedung tertinggi di dunia
Geliat bisnis properti di Jakarta membuat pengembang terus melakukan inovasi.
Bisnis perkantoran di Jakarta yang tengah menggeliat. Maka tak aneh jika ke depan beragam jenis gedung baru bermunculan di Ibu Kota Indonesia ini. Keberagaman itu baik dari sisi rancangan maupun ketinggian. Ini terbukti dari jumlah gedung pencakar langit yang terus bertambah di Jakarta.
Semakin berkembangnya teknologi, semakin memungkinkan untuk developer membangun gedung yang semakin tinggi. Terbaru adalah rencana perusahaan migas nasional, Pertamina, yang ingin membuat markas baru di kawasan Epicentrum. Gedung yang dinamakan Pertamina Energy Tower ini akan memiliki tinggi sekitar 555 meter.
-
Kapan Gedung Kawedanan Boja dibangun? Gedung Kawedanan Boja dibangun sekitar tahun 1800-an.
-
Apa yang menjadi ciri khas Gedung Pakuan? Gaya bangunannya masih berarsitektur lawas, dengan dominan cat berwarna putih di tiap sisinya. Banyaknya pilar di sana juga mengindikasikan bahwa bangunan ini didirikan pada abad ke-19, sesuai misi tata kota kolonial Belanda yakni Indische.
-
Kenapa Gedung Setan dianggap angker? Menurut warga sekitar, daerah tersebut angker dan sering terjadi kecelakaan.
-
Dimana Gedung Kuning berada? Gedung Kuning merupakan sebuah bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang berada di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.
-
Kenapa ruangan kedap suara penting? Ruangan kedap suara penting banget buat mereka yang butuh tempat hening buat kerja, belajar, berkarya di studio musik, atau cuma buat santai tanpa gangguan.
-
Gedung Pancasila berada di mana? Tidak semua bangunan lawas bisa lestari hingga sekarang. Sayangnya, sebagian di antaranya dibiarkan tak terawat kendati memiliki nilai sejarah, salah satunya gedung Pancasila yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Gedung yang akan menjadi markas baru Pertamina ini akan terdiri dari 99 lantai dan berdiri di atas lahan seluas 7 hektar. Pertamina Energy Tower disebut-sebut akan menjadi gedung tertinggi ketiga di dunia.
Pertamina menghabiskan dana USD 850 juta atau sekitar Rp 8 triliun untuk pembangunan gedung tersebut. Pembangunan proyek yang dikerjakan oleh kontraktor yang juga memegang pembangunan gedung tertinggi di dunia, Burj al Khlifa ini ditargetkan rampung pada 2020.
Rencana pembangunan gedung pencakar langit tidak muncul kali ini saja. Sebelumnya, Kementerian BUMN juga memiliki rencana untuk membangun gedung dengan 100 lantai. Selanjutnya juga ada Signature Tower milik salah satu taipan Tanah Air, Tomy Winata.
Signature Tower diperkirakan menghabiskan dana pembangunan mencapai sekitar Rp 9 triliun. Gedung yang rencananya berlokasi di kawasan bisnis SCBD ini diprediksi memiliki tinggi 638 meter terdiri dari 111 lantai. Namun, sayangnya kedua proyek ini masih sebatas wacana.
Saat ini, menurut laman skyscraperpage.com, gedung BNI 46 masih menempati peringkat teratas bangunan tertinggi di Indonesia. BNI 46 memiliki tinggi 262 meter. Di tempat kedua ialah Ciputra World dengan tinggi 256,6 meter.
Tahta BNI 46 sebagai gedung tertinggi nampaknya hanya akan bertahan hingga 2015. Pasalnya, saat ini tengah dibangun Cemindo Tower dengan tinggi 300 meter.
Baca juga:
Pertamina Energy Tower bakal jadi gedung tertinggi ketiga dunia
Bos Ciputra: Kami tak tertarik bangun gedung pencakar langit
5 Gedung pencakar langit tertinggi di dunia
Proyek menara Peruri setinggi 400 meter masih wacana
Keren, Korsel bangun menara 'tembus pandang' pertama di dunia!