Perusahaan Raksasa Asal China Tanam Modal Rp120 Triliun di Palu
CFHI berdiri sejak tahun 1954 dan merupakan perusahaan manufaktur terbesar di China yang memproduksi smelter dan besi, serta menguasai sekitar 70 persen pasar. "Kami menjadi supplier utama dan besar untuk equipment di sejumlah industri," katanya.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China, China First Heavy Industries (CFHI) Co Ltd menanamkan modal atu berinvestasi sebesar Rp120 triliun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Sulawesi Tengah, yang dilakukan secara bertahap mulai 2020.
"Tahap pertama akan dikucurkan senilai USD 3 miliar atau sekitar Rp40 triliun pada bulan Januari 2020," kata Chairman CFHI, Liu Mingzhong dikutip dari Antara, Selasa (17/12).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Kementerian Investasi meyakinkan investor tentang kelanjutan proyek IKN? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
-
Bagaimana Tavan mengawasi investasi di sektor swasta di IKN? Tugas utamanya adalah mengawasi investasi di sektor swasta di wilayah IKN dan juga bertindak sebagai penghubung antara para investor dari luar negeri.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
Dia menjelaskan, CFHI berdiri sejak tahun 1954 dan merupakan perusahaan manufaktur terbesar di China yang memproduksi smelter dan besi, serta menguasai sekitar 70 persen pasar. "Kami menjadi supplier utama dan besar untuk equipment di sejumlah industri," katanya.
CFHI juga juga menjadi pemasok pembangkit listrik tenaga nuklir dan menjadi manufaktur otomotif, pertahanan, serta pengelolaan air.
"Setelah kami melihat langsung kondisi Kota Palu, lokasi KEK Palu, dan segala kesiapannya, kami bersedia berinvestasi di KEK Palu dengan mengelola 1.500 hektare kawasan di sana," katanya.
Sementara itu Direktur Utama PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST) yang juga badan pengelola dan pembangunan KEK Palu, Andi Mulhanan Tombolotutu mengatakan pihaknya telah diundang ke kawasan industri CFHI di China untuk melihat langsung seluruh pabrik milik perusahaan itu.
Andi Mulhanan mengatakan pihak CFHI akan bergerak cepat untuk membangun pabrik di KEK Palu. "Diupayakan dalam enam bulan ke depan CFHI telah mendirikan tiga industri utama dan pendukungnya. Tiga pabrik adalah industri logam dasar (besi, nikel, dan tembaga)," katanya.
Dua Perusahaan Beroperasi di KEK Palu
Hingga saat ini, baru dua perusahaan yang telah berinvestasi dan beroperasi di KEK Palu, yaitu PT Hong Thai Internasional yang bergerak di bidang pengolahan getah pinus dan PT Asbuton Jaya Abadi yang berinvestasi di bidang perdagangan besar bahan bakar padat, cair, dan gas.
"Kedua perusahaan itu sudah beroperasi lebih setahun lalu. Produk hasil olahan PT Hong Thai sudah diekspor ke China, Thailand, dan India," tambahnya.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang hadir dalam penandatangan itu merespons baik investasi CFHI di KEK Palu, mengingat pengelolaan kawasan tersebut sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 dan menjadi prioritas pengembangan berinvestasi.
Longki Djanggola mengatakan investasi CFHI ini dilakukan dengan pola kerja sama dengan BPST yaitu bersama-sama mendirikan anak perusahaan baru untuk mengelola dan membangun infrastruktur KEK Palu.
Selanjutnya PT BPST akan menyediakan layanan pendukung untuk mendukung pelaksanaan proyek. Sementara CFHI bertanggungjawab atas manajemen promosi dan operasional proyek KEK Palu.
"Maka setelah penandatanganan LoI (Letter of Intent) ini CFHI dan BPST segera membentuk tim kerja untuk menyusun Memorandum of Understanding (MoU) antar kedua pihak terkait proyek tersebut," jelasnya.
(mdk/idr)