PHK 90 Persen Pekerja, Saung Angklung Udjo Bandung Terancam Bangkrut
Direktur Utama Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat mengatakan selama pandemi Covid-19, aktivitas bisnis pariwisata di Saung Angklung Udjo yang berada di Jalan Padasuka Atas, Kota Bandung, itu cukup terpuruk.
Salah satu destinasi wisata di Kota Bandung, Jawa Barat, yang kerap dikunjungi wisatawan mancanegara yakni Saung Ankglung Udjo terancam bangkrut akibat pandemi Covid-19.
Direktur Utama Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat mengatakan selama pandemi Covid-19, aktivitas bisnis pariwisata di Saung Angklung Udjo yang berada di Jalan Padasuka Atas, Kota Bandung, itu cukup terpuruk. Menurutnya tak jarang dalam satu pekan tempat itu hanya dikunjungi tak lebih dari 20 orang.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
"Bahkan tamunya pernah ibu bapak dan anak kecil tiga orang kemudian pemain 30 orang," kata Taufik dikutip dari Antara Bandung, Jumat (22/1).
Dalam kondisi normal, menurutnya Saung Angklung Udjo mampu menarik pengunjung hingga 2.000 orang per hari. Menurutnya kondisi pandemi menyebabkan para wisatawan enggan untuk berkunjung karena harus melengkapi sejumlah syarat berkaitan dengan protokol kesehatan.
Selain itu, kata dia, mayoritas pengunjung Saung Angklung Udjo itu merupakan pelajar dan wisatawan. Namun kedua elemen wisatawan itu selama pandemi memang dibatasi aktivitasnya.
"Kita 90 persen pelajar yang rombongan bus dan orang bule. Ini mancanegara dan anak sekolah kan berhenti nih," katanya.
Akibatnya, dia mengatakan, kini manajemen Saung Angklung Udjo mencatat sudah melakukan pemutusan hubungan kerja kepada 90 persen lebih pegawainya.
Dari sebanyak 600 pegawai yang bekerja pada masa normal, kini tersisa 40 orang yang masih bekerja.
"Pengurangan pegawai bukan akan, tapi sudah sebagian bulan-bulan kemarin. Dari 600 sekarang cuma 40 orang," kata Taufik.
Harap Bantuan Pemerintah
Maka dari itu, dia berharap pemerintah dapat membantu memberi solusi terkait ancaman bangkrutnya Saung Angklung Udjo itu. Dia pun meminta masyarakat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Mari kita sadar menjaga protokol kesehatan agar pemerintah tidak sulit mengendalikan. Kalau sudah mengerti kan kita bisa berjalan dan sesuai standar yang bisa disepakati bersama," kata dia.
(mdk/idr)