PLN: Seluruh Desa di Kaltim dan Kaltara Berlistrik di 2018
Listrik Desa Beringin Agung dan Desa Bukit Merdeka dibangun melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 4,67 kilometer sitkit (kms) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 5,35 kms, dengan total daya sebesar 200 kilo Volt Ampere (kVA). Total nilai investasi PLN atas proyek ini senilai Rp 3,1 miliar.
Program kelistrikan untuk menerangi desa di seluruh pelosok Indonesia masih terus dilakukan, termasuk di Kalimantan. Guna memastikan listrik benar-benar dinikmati warga, Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN, Machnizon, pun mengunjungi Desa Beringin Agung dan Desa Bukit Merdeka di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Kedua desa yang berjarak sekitar 44 km dari Kota Balikpapan ini merupakan salah satu lokasi proyek LIStrik deSA (LISSA) yang dirampungkan pada 26 Desember 2017. Proyek yang dimulai pada Oktober 2017 ini diresmikan bersamaan dengan 20 titik listrik desa lainnya di Kalimantan Timur.
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Bagaimana PLN ingin meningkatkan pemanfaatan energi air hingga 25,3 GW pada 2040? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
"Dengan masuknya listrik ke desa ini selama 24 jam penuh, maka kualitas kehidupan masyarakat akan semakin meningkat," ujar Machnizon melalui keterangan resminya, Kamis (26/4).
Sebelum listrik PLN masuk desa, warga mendapatkan listrik dari bantuan perusahaan tambang yang beroperasi di sekitar pemukiman penduduk. Saat itu warga harus membayar iuran sebesar Rp 100.000-250.000 per bulan untuk menikmati listrik yang hanya menyala paling lama 4 jam. Belum lagi listrik tersebut tidak jarang padam, sehingga warga tidak sepenuhnya menikmati listrik. Oleh karena itu, masuknya listrik PLN ke desa-desa disambut sangat baik oleh warga.
"Sekarang kami bisa menikmati listrik selama 24 jam penuh dan tentunya biaya bulanan yang kita keluarkan menjadi jauh lebih hemat daripada saat menggunakan genset pribadi. Anak-anak juga bisa belajar dengan nyaman karena lampu terus menyala. Untuk itu kami sangat berterima kasih pada PLN," ungkap Suryanto, warga Desa Beringin Agung.
Listrik Desa Beringin Agung dan Desa Bukit Merdeka dibangun melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 4,67 kilometer sitkit (kms) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 5,35 kms, dengan total daya sebesar 200 kilo Volt Ampere (kVA). Total nilai investasi PLN atas proyek ini senilai Rp 3,1 miliar. Saat ini, terdata 186 pelanggan di kedua desa tersebut dan masih terdapat potensi penambahan pelanggan lainnya.
Listriknya sendiri disuplai penuh oleh Sistem Kelistrikan Mahakam, yakni sistem kelistrikan yang memasok listrik untuk Balikpapan, Samarinda, Tenggarong dan Bontang. Pada April 2018, daya mampu Sistem Mahakam tercatat 484 MW dengan beban puncak berkisar 370 MW. Angka daya mampu tersebut belum termasuk dengan pembangkit-pembangkit yang saat ini dalam fase pemeliharaan untuk keandalan operasi jelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Terkait proyek LISSA di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Machnizon mengatakan bahwa saat ini 100 persen atau sejumlah 1.520 desa sudah berlistrik. Desa ini tersebar di Kaltim sebanyak 1.038 desa dan Kaltara sebanyak 482 desa.
"Hal ini sesuai dengan timeline dan target kami, bahwa di tahun 2018 seluruh desa di Kaltim dan Kaltara sudah 100 persen berlistrik. Saat ini kami tinggal memperluas jaringan (listrik) pada titiik-titik yang belum berlistrik, sehingga warga benar-benar dapat menikmati listrik. Kami pastikan pekerjaan ini akan selesai di tahun 2018," tutupnya.
Baca juga:
Pembangkit listrik limbah pertanian Rp 292,3 M pertama di Kalimantan beroperasi
Biayai investasi dan bayar utang, PLN segera terbitkan global bond
BPK sebut PLN boros masih gunakan pembangkit solar, ini jawaban Sofyan Basir
Digadang jadi bos baru Pertamina, ini respons lucu Sofyan Basir
PLN ngaku rugi Rp 10 triliun per tahun akibat pencurian listrik