Produk Kuliner Pertanian untuk Milenial Catatkan Transaksi Rp 100 Juta
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementan, Idha Widi Arsanti mengungkapkan, inisiasi kegiatan ini telah berjalan sejak 2016 dengan melibatkan 1.016 pemuda-pemudi yang berasal dari kalangan siswa, mahasiswa, hingga alumni perguruan tinggi.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Pendidikan Pertanian mengembangkan berbagai produk kuliner yang bisa menyasar target pasar kaum milenial.
Salah satu caranya dengan menggelar acara Millenial Indonesia Agropreneurs (MIA) yang diselenggarakan pada 18-21 April 2019 di Bogor Botani Square, Bogor. Dalam rangkaian uji pasar tersebut, total nominal transaksi yang tercipta mencapai Rp 100 juta.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Bagaimana cara Kementan untuk meningkatkan produksi beras di Indonesia? "Kita akan akselerasi di semua daerah karena kita tau ada potensi di indonesia. Dulu kita pernah lakukan selamatkan rawa di 8 provinsi. Rawa ini akan kita jadikan IP 2 dan itulah target kita. Kalau semua ini bisa kita lakukan Insyaallah masalah pertanian beres. Minimal tahun depan impor berkurang," katanya.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementan, Idha Widi Arsanti mengungkapkan, inisiasi kegiatan ini telah berjalan sejak 2016 dengan melibatkan 1.016 pemuda-pemudi yang berasal dari kalangan siswa, mahasiswa, hingga alumni perguruan tinggi.
"Dari jumlah itu, ini masih tersebar di seluruh Indonesia dan perlu kita berikan wadah untuk perlu dikembangkan lebih lanjut. Dalam kegiatan MIA ini, kita membuka booth-booth pameran untuk memamerkan produk yang sudah mereka buat," terangnya usai penutupan acara di Bogor Botani Square, Bogor, Minggu (21/4).
Dengan begitu, para pengusaha kuliner muda ini lantas bisa terhubung dengan berbagai stakeholder dari berbagai bidang, seperti retail dan perbankan, untuk kemudian mendapat jaminan kredit demi mengembangkan bisnisnya.
Secara produk, mayoritas merupakan kreasi produk kuliner. Seperti contoh, daun singkong kering berbumbu rendang yang jadi pemenang MIA Award 2019. "Sebagian besar memang kuliner. Karena kita mengadakan acara ini di mall, kita juga melihat transaksi penjualannya. Rata-rata pengunjung mall kuliner memang," ungkap dia.
Dia mengatakan, uji pasar ini sengaja digelar di pusat perbelanjaan seperti mall untuk mendekatkan produk dengan kalangan umum, termasuk anak muda dan kaum milenial. Hasilnya, nilai transaksi sebesar Rp 100 juta bisa dikantongi selama 4 hari gelaran acara tersebut.
"Penerimaan transaksi dari berbagai produk tersebut juga terhitung cukup besar. Sudah mencapai Rp 100 juta dalam 4 hari," ucap dia.
"Ke depan, mereka juga bisa melakukan pemasaran secara online. Kita berharap, dengan menghubungkan para pengusaha muda bidang pertanian dengan pasar retail, produk mereka segera bisa ada di pasaran di sekitar kita," sambungnya.
Tahun depan, Kementan berjanji akan terus berinovasi untuk mencari target pasar di daerah lain. Rencananya, kegiatan Millenial Indonesia Agropreneurs edisi berikutnya akan coba digelar di Yogyakarta.
"Rencana akan di Yogyakarta. Karena itu salah satu kota wisata dan merupakan kota pelajar. Kalau dilihat dari ciri khas produk-produk yang dihasilkan, ini cocok untuk kalangan di Yogyakarta," pungkas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kendaraan Penguji Biodiesel 100 Persen Sukses Capai 6.000 Km
Besok, Mentan Amran Resmikan Museum Pertanian di Bogor
Uji Coba Perdana, Mentan Nilai B100 Hemat Devisa Puluhan Triliun Rupiah
Mentan Amran Sebut B100 Jadi Perlawanan Diskriminasi Kelapa Sawit Uni Eropa
Mentan Amran Sebut Penggunaan B100 Bisa Hemat Devisa Rp 150 Triliun