Produk mebel Made in Indonesia diburu pengusaha Aljazair
Aljazair tak mau lagi membeli produk mebel dari Malaysia.
Produk mebel Indonesia diminati kalangan pasar, pemerintah dan pengusaha Aljazair. Mereka mengaku membutuhkan mebel buatan Indonesia yang terkenal berkualitas dengan harga jauh di bawah pasaran internasional.
Hal ini terungkap di pertemuan dalam rangka mendorong peningkatan investasi, perdagangan dan pariwisata antara Indonesia-Aljazair, di Biskra, Aljazair, seperti ditulis Antara dari keterangan Pensosbud KBRI Aljazair, Darmia Dimu, di London, Selasa (3/5).
-
Apa saja produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste? Produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste diantaranya gandum, kedelai, kacang hijau, tomat, jeruk, gula, susu, pakan, dan produk unggas.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Perubahan apa saja yang terjadi di Indonesia terkait budaya konsumsi? Budaya konsumsi juga semakin berkembang di Indonesia. Perubahan ini tercermin dalam gaya hidup konsumerisme, di mana konsumsi menjadi salah satu identitas sosial dan sumber kebahagiaan. Budaya ini membentuk pola konsumsi yang lebih individuistik dan materialistik.
Wakil Dirjen Lembaga Nasional untuk Perdagangan Luar Negeri (ALGEX) mengatakan, pihaknya saat ini membutuhkan mebel Indonesia dalam jumlah besar, untuk mendukung program pemerintah Aljazair yang menggalakkan diversifikasi ekonomi, salah satunya mengucurkan kredit kepada masyarakat Aljazair untuk pembelian furnitur dan perlengkapan rumah.
Besaran kredit yang dikucurkan bisa mencapai dua juta dinar atau sekitar Rp 200 juta per orang. "Saya berharap kepada teman kita dari Indonesia, karena Indonesia maju di bidang perlengkapan rumah dan furnitur, maka kami menginginkan untuk dapat mengimpor produk mebel dan furnitur dari negara anda," ujarnya.
Selama ini, Aljazair rutin mengimpor dari Malaysia untuk menutupi kebutuhan mebel dan furniture dalam negeri. Padahal, pengusaha Aljazair mengetahui mebel dari Malaysia sebagian besar berasal dari Indonesia yang diekspor kembali dengan harga lebih tinggi.
Pihaknya mengetahui kualitas dan harga kompetitif dari mebel asal Indonesia. Karena itu, dia berharap bisa mengimpor furnitur langsung dari Indonesia. Selain itu, pemerintah Aljazair juga berkeinginan mendirikan pabrik mebel untuk memenuhi permintaan di pasar Afrika dan Eropa.
Ketua Kadin wilayah Biskra, Khubzi Abdelmadjid mengundang investor Indonesia untuk mengekspor mebel ke Aljazair serta berpartisipasi dalam pendirian pabrik mebel di Aljazair.
"Kami mengetahui bahwa industri mebel di Indonesia sangat berkualitas dan dapat memproduksi dalam kuantitas besar. Akan sangat menggembirakan sekali jika kami bisa melakukan kerja sama secara langsung dengan para pengusaha mebel di Indonesia," tuturnya.
Pihaknya menyayangkan belum adanya kesepakatan perdagangan antara pemerintah Indonesia dengan Aljazair membuat mebel Indonesia harus dikenai bea masuk barang yang cukup tinggi. Akibatnya, produk furnitur dalam negeri kesulitan untuk menembus pasar Aljazair.
Khubzi menyayangkan belum terjalinnya kerja sama perdagangan antara Indonesia - Aljazair membuat potensi perdagangan mebel yang besar kurang tergarap maksimal.
"Sayang sekali ya, potensi mebel Indonesia di negara ini (Aljazair) cukup besar harus tertahan hanya karena belum adanya kesepakatan kerja sama perdagangan (antara Indonesia-Aljazair). Kami berharap segera ditemukan solusi mengatasi permasalahan ini."
Sehubungan dengan itu, Dubes RI untuk Aljazair, Safira Machrusah memandang perlu segera dilakukan kesepakatan perdagangan antara Indonesia-Aljazair. Kesepakatan tersebut, perlu segera ditindaklanjuti dengan mengadakan sidang komisi bersama kedua negara.
"Kami akan serius mengupayakan terjalinnya kesepakatan perdagangan antarkedua negara, melalui pelaksanaan SKB ke-2, mudah-mudahan perdagangan antara kedua negara tidak lagi menemui hambatan tarif perdagangan," ujar Safira.
Neraca perdagangan Aljazair- Indonesia tahun 2013 mencapai total sekitar USD 700 juta , sedangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi hanya USD 555,95 juta.
Ekspor RI ke Aljazair sebesar USD 220,388 juta dan impor RI dari Aljazair mencapai USD 335,565 juta. Indonesia selalu mengalami defisit neraca perdagangan akibat tingginya nilai impor migas.
Diharapkan dengan adanya "trade agreement" antara Indonesia-Aljazair dapat menjadi pintu masuk Indonesia dalam menembus pasar Afrika.
Baca juga:
2017, Kalla Bukaka rencana jual garbarata ke Australia
Cerita Arab Saudi remehkan produk garbarata karya anak bangsa
Intip pembuatan garbarata karya anak bangsa di Cileungsi
Jepang sudah impor garbarata karya anak bangsa sejak 1991
Menperin: Indonesia ekspor garbarata ke 13 negara
Kopi asal Indonesia ini rambah pasar Selandia Baru
Fakta dan bukti karya anak negeri tak dihargai pemerintah