Produksi minyak anak usaha Pertamina lampaui target
Di Juni ini saja, produksi minyak PHE mencapai 64.327 barel per hari.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menurunkan target produksi minyaknya pada 2016 dari sebelumnya 63.503 barel per hari (bph) menjadi 61.305 bph. Hal ini dilakukan karena masih belum stabilnya harga minyak dunia.
Presiden Direktur PHE, Gunung Sardjono Hadi mengungkapkan, penurunan target produksi tersebut nyatanya mampu membuahkan hasil. Sebab, sampai akhir tahun nanti, produksi minyak diprediksi mencapai 63.503 bph atau melebihi dari target yang sudah direvisi sebesar 61.305 bph.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Bagaimana Pertamina berhasil meningkatkan produksi migas di Blok Mahakam? Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia,” ujar Fadjar.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga membangun tanki BBM dan LPG di Indonesia Timur? Apalagi kita tahu, Indonesia ini negara kepulauan dengan salah satu pola distribusi energi tersulit di dunia, jadi dengan adanya storage di lokasi-lokasi Indonesia Timur ini akan sangat berdampak terhadap ketersediaan bahan bakar bagi masyarakat.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
"Sampai akhir tahun target 63.503 bph atau 104 persen di atas target yang kita tentukan. Tapi di Juni ini produksi sudah 64.327 bph," kata Gunung di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (7/9).
Pihaknya juga melakukan efisiensi dengan melakukan pemotongan biaya seperti efisiensi dan reschedule, seiring revisi produksi minyak yang dilakukan perseroan. "Jadi ada penurunan investasi dari total USD 1,7 juta, menjadi USD 1 juta. Meski kita melakukan efisiensi tapi produksi kita jaga," ucapnya.
Sementara itu, produksi gas justru berbanding terbalik dengan produksi minyak. Dari target sebesar 733,83 juta kaki kubik (MMSCFD), saat ini perusahaan plat merah tersebut produksinya masih sebesar 728 MMSCFD.
"Untuk gas juga cukup bagus. Sekarang year to date 728 MMSCFD. Diharapkan mencapai 733,83 MMSCFD di akhir tahun," tuturnya.
Masih rendahnya produksi, kata Gunung, disebabkan oleh banyaknya pembeli gas yang membatalkan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang sudah ditandatangani. Hal ini membuat pihaknya pesimis sampai akhir tahun target produksi gas tercapai.
"Pencapaian ini lebih didominasi masalah demand, khususnya di Jambi Merang. Jadi tidak bisa terkejar (target) sampai akhir tahun karena ini terkait PJBG, terkait pasar," tandasnya.
Baca juga:
Pengadaan barang proyek Rp 13 T milik Pertamina dimulai Oktober 2016
ESDM: Pertamina tak bisa paksa masyarakat pakai Pertalite
Pertamina dinilai paling siap garap proyek PLTU Jawa 1
Pertamina: Posisi presiden direktur Pertagas masih kosong
Tongkang dipenuhi gas beracun, polisi sulit ungkap penyebab ledakan
Menteri Rini masih kaji penambahan 2 direksi Pertamina
Laba melonjak, Pertamina diminta lakukan ekspansi bisnis