Produksi Padi di Garut Dipastikan Mengalami Penurunan
Menyikapi serangan ulat di Panawuan, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengakui bahwa pihaknya menerima keluhan dari sejumlah petani dimana padinya yang hendak dipanen diserang hama ulat.
Hasil produksi padi di Kampung Pawuan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut dipastikan akan mengalami penurunan hingga 40 persen akibat serangan hama ulat. Selain di wilayah tersebut, secara umum di Kabupaten Garut pun produksi padinya mengalami penurunan karena dampak pesawahan yang kekurangan pasokan air.
Menyikapi serangan ulat di Panawuan, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengakui bahwa pihaknya menerima keluhan dari sejumlah petani dimana padinya yang hendak dipanen diserang hama ulat.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kenapa materai penting? Penggunaan meterai memberikan kekuatan hukum pada dokumen dan menjadikannya sah di mata hukum. Selain itu, materai membantu mencegah pemalsuan atau penyalahgunaan dokumen dengan memastikan bahwa dokumen tersebut telah melalui proses administrasi yang benar.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
"Serangan hama itu sebenarnya sudah dilaporkan ke Dinas Pertanian Kabupaten Garut dan dinas sudah melakukan langkah antisipasi dengan memberikan penyuluhan. Dan itu sebetulnya bisa diatasi dengan alami menggunakan bebek untuk mengusir ulat. Petani juga sudah melakukan itu," kata dia, Senin (9/9).
Helmi juga mengungkapkan bahwa melalui Dinas Pertanian, Pemerintah menganjurkan petani agar menggunakan pestisida nabati dalam proses pengusiran ulat. Namun rupanya hal tersebut tidak mampu membantu menyelamatkan padi karena disemprotkan ke padi yang belum siap dipanen.
"Sementara upaya ketiga, Pemerintah Kabupaten Garut juga sudah menyiapkan pestisida kimia untuk kelompok tani. Namun, Dinas Pertanian tidak merekomendasikan penggunaan pestisida itu untuk padi yang sebentar lagi panen karena bisa bahaya kalau dikonsumsi kemudian. Artinya, ada misinformasi dari dinas kepada petani," katanya.
Walau secara fakta serangan hama ulat terjadi di Panawuan, menurutnya penurunan produksi padi juga terjadi karena banyaknya yang tidak berisi. "Jadi memang ada penurunan produksi padi sekitar 30-40 persen dari dua data itu. Bukan hanya ulat saja, tapi karena hama dan kemarau ditambah angin sangat kencang," jelasnya.
Adapun persoalan tidak sampainya informasi penyuluhan dengan benar, Wabup mengaku bahwa hal tersebut menjadi koreksi. Dia pun mengaku akan merevitalisasi kepada kelompok tani agar seluruh informasi yang disampaikan dinas sampai kepada seluruh petani.
Sementara itu Kepala Seksie Serealia pada Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Endang Junaedi menyebut bahwa memang serangan hama ulat grayak menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi padi di Panawuan. Namun meski demikian dia menyebut bahwa tidak seluruh area persawahan mengalami gagal panen atau puso.
"Adanya padi yang tidak berisi itu diakibatkan penyerbukan yang tidak sempurna karena selama musim kemarau banyak terjadi angin kencang dan suhu ekstrem, ditambah juga kekeringan. Meski begitu kita telah melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada para petani untuk penanganan ulat, salah satunya agar petani menggunakan pestisida nabati untuk mengusir hama ulat," ucapnya.
Endang mengatakan bahwa penggunaan pestisida memang harus yang bersifat nabati karena hama ulat menyerang padi yang hampir matang. Menurut dia, pestisida itu akan lebih efektif digunakan pada sore hari, sebab ulat menyerang pada malam hari.
"Sementara ini laporan serangan hama ulat baru di Kampung Panauwan sehingga kami langsung bertindak dengan memberikan stok obat. Kami tidak diam. Dan selama musim kemarau memang terjadi penurunan produksi padi di Kabupaten Garut. Pertumbuhan padi sulit untuk normal karena kekurangan air. Tapi kita belum ada datanya untuk keseluruhan," jelasnya.
Baca juga:
Tidak Ada Air, 237 Hektare Tanaman Padi dan Jagung di Kendal Gagal Panen
Diserang Hama Ulat, Ratusan Hektare Sawah di Garut Terancam Gagal Panen
Menjaga Ketahanan Pangan Melalui Pelatihan Bercocok Tanam
Menko Darmin Soal Bea Masuk Pangan Impor: Itu Baru Diskusi Saja
Kementan Perkirakan Harga Cabai Mulai Turun Akhir Bulan ini
Pemerintah Berencana Naikkan Tarif Bea Masuk Produk Pangan Impor