Profil Takashima Ryosuke, Wali Kota Termuda di Kawasan Elit Jepang
Ryosuke akan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di sekolah negeri untuk membantu regenerasi populasi Jepang.
Ryosuke akan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di sekolah negeri untuk membantu regenerasi populasi Jepang.
-
Kapan Jembatan Akashi Kaikyo diresmikan? Jembatan ini secara resmi dibuka untuk umum pada tanggal 5 April 1998 dalam sebuah upacara yang diresmikan oleh Putra Mahkota Naruhito dan istrinya Putri Mahkota Masako dari Jepang bersama dengan Menteri Konstruksi Tsutomu Kawara.
-
Kapan KH. Hasyim Asy'ari dibebaskan dari penjara Jepang? Akhirnya dengan komunikasi yang baik dan pendekatan yang intensif, KH. Hasyim Asy'ari berhasil bebas dari penjara tepat sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang mendampingi Rayyanza selama di Jepang? Seperti ketika berjalan-jalan bersama Nagita Slavina di Tokyo, Rayyanza, yang biasa disapa Cipung, mengenakan jaket merah navy yang serasi dengan celana dan sepatunya.
-
Apa yang berhasil dicapai oleh tim peneliti di Jepang? Tim peneliti di Jepang disebut telah memecahkan rekor koneksi internet tercepat di dunia. Tim yang berasal dari Institut Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (NICT) Jepang ini berhasil meningkatkan kecepatan internet serat optik sebesar 402 terabyte per detik.
-
Siapa yang memberikan sambutan pada acara pertemuan peserta magang ke Jepang? "Dengan mengikuti program pemagangan, diharapkan dapat menciptakan inovasi dan perubahan positif di berbagai sektor di pekerjaan. "Nantinya mampu meningkatkan daya saing baik nasional maupun global,"kata Menaker Ida Fauziyah dalam sambutannya pada Acara Pertemuan dengan Peserta Program Pemagangan ke Jepang Kerja Sama Kemnaker dan IM Japan, di Nagoya Jepang, Minggu (5/11/2023) waktu setempat.
-
Siapa yang Jokowi temui di Tokyo, Jepang? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo, di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.
Profil Takashima Ryosuke, Wali Kota Termuda di Kawasan Elit Jepang
Takashima Ryosuke memecahkan rekor sebagai wali kota termuda di Jepang.
Dia terpilih menjadi Wali Kota Ashiya, Prefektur Hyogo, Jepang, pada pemilihan April 2024.
Ryosuke berhasil mengalahkan tiga kandidat lainnya, satu petahana dan dua orang yang memiliki pengalaman sebelumnya di pemerintahan kota.
Melansir The Economist, Takashima mengatakan dia tidak berencana mencalonkan diri sebagai pejabat publik setelah lulus dari Perguruan Tinggi. Pertimbangannya, jarang sekali politisi muda memenangkan pemilihan di Jepang.
- Radityo Egi Pratama Terpilih sebagai Ketua Umum HIPMI Jawa Barat, Ini Profilnya
- Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tak Mampu, BUMN Jasindo Lakukan Kebijakan Ini
- Mengintip Kampung Sakura Versi Kota Batu Tarik, Serasa di Jepang Beneran
- Kisah Teruo Nakamura, Prajurit Jepang yang 30 Tahun Bersembunyi di Hutan Pulau Morotai
Rata-rata usia wali kota yang terpilih pada siklus ini adalah 59 tahun. Usia minimum untuk memegang jabatan di Jepang adalah 25 tahun.
Diketahui, Ashiya terletak di dekat Gunung Rokko, sebuah landmark lokal, dan terkenal dengan kawasan pemukiman mewahnya, telah bergulat dengan penurunan populasi akibat banyaknya generasi muda yang meninggalkan kota tersebut setelah mereka lulus dari sekolah menengah atas atau universitas.
"Menjadi walikota sepertinya merupakan karier yang memungkinkan saya memberikan dampak terbesar pada masyarakat,” kata Takashima dikutip pada Jumat (28/6).
Pada saat di Harvard College, Takashima tinggal di Eliot House. Dia mengambil jurusan Teknik Lingkungan dengan gelar sarjana di bidang Ilmu Lingkungan dan Kebijakan Publik, sambil menjajaki berbagai cara untuk terlibat dalam politik.
Ia juga bekerja sebagai editor Multimedia untuk The Crimson dan sebagai direktur multimedia untuk Harvard Project for Asian and International Relations.
Takashima juga mengambil beberapa tahun jeda selama waktunya di Perguruan Tinggi, yang memberinya kesempatan untuk berkeliling dunia dan berbicara dengan pejabat dan warga setempat tentang perencanaan kota.
Sebagai seorang sarjana, Takashima mengikuti lokakarya Harvard Kennedy School yang bertajuk, “Hai! I'm Running for Office,” yang membantunya belajar lebih banyak tentang berpartisipasi dalam politik. Setiap sesi berfokus pada aspek berbeda dalam mencalonkan diri dan memerintah, katanya.
Wali kota di Jepang memiliki kekuasaan eksekutif yang relatif kuat, dengan banyak keleluasaan atas pengeluaran sosial. Namun, Takashima memiliki pekerjaan yang sulit seperti di sebagian besar Jepang, Ashiya memiliki masalah demografi.
Hampir sepertiga dari 94.000 penduduknya saat ini berusia di atas 65 tahun.
Dia yakin bahwa peningkatan kualitas pendidikan di sekolah negeri dapat membantu mempertahankan penduduk muda, atau mendorong mereka untuk kembali jika mereka memiliki anak.
Di sisi lain, Perdana Menteri Jepang, Kishida Fumio, sempat merombak kabinetnya pada bulan September tahun 2023, rata-rata usia anggota baru adalah 64 tahun.
Di bidang politik, generasi muda kurang terwakili, pada tahun 2022, jumlah politisi nasional berusia 40 tahun ke bawah adalah 6 persen, dibandingkan dengan 29 persen di Jerman dan 22 persen di Inggris.
Rendahnya partisipasi pemilih di kalangan pemuda juga mengkhawatirkan para pembuat kebijakan hanya lebih dari 30 persen penduduk berusia 20-an yang memberikan suara dalam pemilu, dibandingkan dengan 70 persen penduduk berusia 60-an.
Bahkan seorang ilmuwan politik di Universitas Yale, Charles McClean mengatakan sistem politik Jepang tidak dirancang untuk menghargai kaum muda.