Progres Pembangunan Proyek Pembangkit Listrik 35.000 MW di Tengah Pandemi
Secara nasional, tercatat 343 unit pembangkit yang sudah dikontrak, dengan kapasitas 33.956 MW, atau sekitar 96 persen dari target total hingga Juni 2020.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana menyampaikan progress pembangunan proyek pembangkit listrik 35.000 Mega Watt (MW).
Secara nasional, tercatat 343 unit pembangkit yang sudah dikontrak, dengan kapasitas 33.956 MW, atau sekitar 96 persen dari target total hingga Juni 2020.
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa Indonesia memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV)? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Apa yang sedang digerakkan MIND ID dalam rangka mendukung industri kendaraan listrik di Indonesia? Kehadiran IBC tersebut menjadi salah satu upaya MIND ID dalam menyokong perkembangan industri kendaraan listrik baik di tataran lokal maupun global.
"Bisa dilihat ada 98 unit yang hampir 20.000 MW sudah memasuki tahap konstruksi, kira-kira 54 persen dari total target," jelas Rida saat memaparkan materinya di konferensi pers virtual, Kamis (30/7).
Selain itu, terdapat pula 45 unit pembangkit dengan kapasitas 6.528 MW yang sudah dikontrak namun belum dikonstruksi, atau sekitar 19 persen dari total target.
Kemudian, masih ada 30 unit berkapasitas 724 MW yang masih dalam tahap perencanaan, 24 unit dengan kapasitas 839 MW yang masih dalam tahap pengadaan dan 200 unit berkapasitas 8.187 MW yang masih dalam tahap pengadaan Commercial Operation Date (COD)/Sertifikat Laik Operasi (SLO).
Pandemi Buat Proyek Berjalan Lambat
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu menjelaskan, adanya pandemi memang membuat proyek ini berjalan melambat. Bahkan, rencananya akan ada beberapa pembangkit yang target selesainya mundur. Namun, dirinya tidak menjelaskan secara detail berapa pembangkitnya, kapasitasnya dan jenisnya.
Namun yang jelas, PLN sebagai pelaksana proyek belum mengajukan revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sehingga dalam pelaksanaannya, proyek ini masih mengacu ke RUPTL 2019-2028.
"Tentu ini harus dihitung. Kami sendiri kalau menghitung, itu berkaitan dengan kebutuhan ekonomi. Namun saat ini, masih tunggu dari PLN. PLN sendiri belum mengajukan RUPTL baru ke kami," kata Jisman.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)