PT LEN bangun PLTS senilai Rp 57 miliar di Manokwari
Proyek ini masuk dalam 24 proyek strategis dan telah dilakukan penandatanganan kontraknya.
PT LEN Industri bakal membangun pembangkit listrik tenaga surya (TS) di Indonesia Timur berkapasitas 2 Megawatt (MW). PLTS tersebut bakal dibangun di Manokwari, Papua Barat.
Proyek ini masuk dalam 24 proyek strategis dan telah dilakukan penandatanganan kontraknya.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Siapa yang membangun PLTS di IKN Nusantara? PLTS ini dibangun melalui subholding PLN Nusantara Power (NP) bekerja sama dengan perusahaan energi asal Singapura, Sembcorp Utilities Pte. Ltd.
Direktur Utama PT LEN Industri, Abraham Mose mengatakan, proyek pembangunan PLTS 2 MW Manokwari yang ditandatangani di depan Presiden Jokowi tersebut merupakan proyek strategis yang mempunyai nilai kontrak sebesar Rp 57,6 miliar.
"Ini merupakan proyek strategis di mana nilainya proyek untuk PT LEN untuk pembangunan PLTS ada Rp 388 miliar dan yang akan di bangun di manokwari PLTS 2 MW nilainya Rp 57,6 miliar," ucap Abraham Mose di Jakarta, Selasa (1/3).
Dia menargetkan pembangunan PLTS di ujung timur wilayah Indonesia itu akan selesai kurang dari satu tahun. "Pengerjaan PLTS Manokwari ditargetkan akan memakan waktu 240 hari kerja, bahkan bisa dipercepat seperti proyek-proyek PLTS lainnya yang kami kerjakan," kata Abraham.
Selain membangun PLTS di Manokwari, Abraham mengatakan pihaknya juga telah mengerjakan pembangunan PLTS di Kupang, NTT. Berbeda dengan yang ada di Manokwari, PLTS Kupang mempunyai daya sebesar 5 MW. "Yang di Kupang lebih besar jumlahnya, karena krisis listrik di sana sangat besar," ucapnya.
Selain di Manokwari, pembangunan PLTS akan terus dilakukan pemerintah sebagai upaya mengatasi krisis listrik khususnya di wilayah yang masih tergolong sebagai daerah tertinggal. "Akan terus dibangun dan memang Pak Presiden menargetkan agar wilayah-wilayah yang selama ini mengalami krisis listrik tidak lagi terjadi," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menghadiri penandatanganan kontrak belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) 2016 tahap tiga. Secara keseluruhan, pada tahap III ini dilakukan penandatanganan 133 paket dengan nilai Rp 3,04 triliun.
Dalam arahannya, Presiden Jokowi menekankan kembali bahwa tahun 2016 adalah tahun percepatan kerja dan dirinya akan terus mengejar dan mendorong semua kementerian/lembaga (K/L) untuk mempercepat penandatanganan kontrak dan pengerjaan proyek pembangunan.
"Setelah tadi diteken (kontrak) besok harus sudah bekerja. Cepat ditandatangani, cepat dikerjakan, cepat diselesaikan, tapi juga ingat kualitasnya," ujar Jokowi.
Baca juga:
Menkeu: Infrastruktur RI menjanjikan, sayang jika hanya diserap APBN
Pemerintah bakal bangun jaringan serat optik senilai Rp 1,28 T
Pengembangan Bandara Silangit tuntas sebelum festival Danau Toba
Target 35.000 MW Jokowi hanya terealisasi di atas kertas
Bangun pembangkit listrik 3 MW, Pertamina Geothermal gandeng BPPT
Perusahaan AS minat bangun digitalisasi pembangkit listrik di RI