Puja puji pada bos baru Pertamina pilihan Jokowi
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi menetapkan Elia Massa Manik sebagai nahkoda baru PT Pertamina. Sebelum menjadi bos Pertamina, Elia Massa Manik saat ini menduduki Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III sebagai holding BUMN perkebunan.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi menetapkan Elia Massa Manik sebagai nahkoda baru PT Pertamina. Elia resmi ditunjuk setelah pemerintah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) selama hampir lebih dari 3 jam.
"Tadi pagi sudah diserahkan SKnya," ujar Deputi BUMN Gatot Trihargo saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (16/3).
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Dimana Pertamina menyelenggarakan Workshop Influencer BUMN? Program yang dilakukan di 8 kota di Indonesia ini, diikuti para pegawai BUMN dari berbagai perusahaan, khususnya para influencer atau penggiat media sosial milenial dan generation-Z.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
Gatot menambahkan seleksi yang dilakukan oleh menteri terkait mengenai leadership dan kapabilitas dalam membangun perusahaan. "Seperti yang dilakukan di PTPN dan perusahaan sebelumnya."
Seperti dikutip dari berbagai sumber, sebelum menjadi bos Pertamina, Elia Massa Manik saat ini menduduki Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III sebagai holding BUMN perkebunan. Dia memulai karir dari PT Indofood Sukses Makmur (INDF), kemudian bergabung dengan Suez Group hingga 2001. Dia kemudian bergabung dengan PT Kiani Kertas, sebelum kemudian bergabung dengan PT Jababeka.
Elia Massa sendiri lahir di Kabanjahe Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Dia pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Elnusa sejak Juli 2011 hingga 2014.
Dari Elnusa lah, Elia Massa Manik dianggap menjadi bos tersukses. Sebab, saat menduduki jabatan tersebut, Elnusa tengah menghadapi badai yang luar biasa, bahkan hampir tenggelam. Elnusa saat itu mengalami cash negatif mencapai Rp 200 miliar pada 2011, setelah perusahaan ini dibobol oleh direktur keuangannya sendiri. Kemudian, Elia berhasil membuat cash Elnusa positif sebesar Rp 753 miliar, hanya dalam waktu 2,5 tahun.
Elia Massa Manik kemudian diangkat menjadi bos holding BUMN perkebunan. Holding BUMN di sektor perkebunan dibentuk sejak Agustus 2014. Saat itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meneken Peraturan Pemerintah pembentukan holding BUMN perkebunan, Di dalam holding ini, terdapat 14 BUMN kebun yakni PTPN I sampai PTPN XIV.
Di tangan Elia Massa Manik, jumlah direksi PTPN dipangkas maksimal tiga direksi. Sebelumnya, satu PTPN dapat mempunyai empat sampai lima direktur. Hal ini merupakan salah satu efisiensi dan restrukturisasi dari holding BUMN perkebunan. Sebab, total utang BUMN perkebunan ini mencapai Rp 33,24 triliun pada semester I-2016.
Berikut pujian terhadap kepemimpinan Elia Massa Manik saat ditunjuk Jokowi jadi bos Pertamina:
Bos Pertamina penyuka tantangan
Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng, mengungkapkan bahwa Elia Massa Manik merupakan seorang yang menyukai tantangan. Maka dari itu, jajaran komisaris senang dan optimistis menyambut Elia sebagai direktur utama baru.
"Pertamina ini kompleks. Itu challenge. Beliau ini is a challenger. Saya senang Pertamina punya direktur baru, kami di komisaris welcome him," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (16/3).
Tanri melanjutkan Pertamina kini mempunyai sebuah tantangan yang butuh solusi dari Elia. Yakni, bagaimana membangun kerja sama tim yang solid.
"Pertamina sudah punya struktur dan strategi. Yang penting eksekusi. Ini yang butuh kerja sama tim dan sistem Pertamina butuh ada pembenahan sedikit," tuturnya.
Tanri mengakui bahwa kerja sama tim saat ini di Pertamina kurang terwujud. Maka dengan visi misi yang dimiliki Elia, dia dinilai cocok untuk menjadi bos bary Pertamina saat ini.
"Memang kurang optimal. Dan Pertamina tidak bisa setengah-setengah," tutupnya.
Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengatakan bahwa sepanjang karir kepemimpinannya memang fokus utamanya pada sumber daya manusia. Sebab, dengan SDM berkualitas, inovasi bisa cepat terwujud.
"Saya dimanapun memimpin, pusat perhatian saya di manusia. Ini salah satu aspek infrastruktur dalam korporasi sehingga inovasi bisa terjadi."
Direksi harus total football
Deputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Gatot Trihargo, mengungkapkan pemerintah meminta direksi Pertamina bisa total football dalam bekerja. Dalam arti, jajaran direksi bisa kompak dan bekerja sama dalam mencapai target kedaulatan energi pemerintah.
Alasan inilah yang membuat pemerintah, sebagai pemegang saham Pertamina, mengangkat Elia Massa Manik. "Tidak ada alasan khusus. Kita pilih yang terbaik. Kita butuh kepemimpinan, membuka komunikasi, teamwork, dan total football antar direksi. Dan saya yakin Elia Massa Manik bisa menangani," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Kamis (16/3).
Gatot menambahkan, kerja sama yang solid antar direksi, juga dibutuhkan dalam mempersiapkan pembentukan holding energi. "Itu sesuatu yang sudah pasti beliau persiapkan. It goes without saying," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengatakan bahwa sepanjang karir kepemimpinannya memang fokus utamanya pada sumber daya manusia. Sebab, dengan SDM berkualitas, inovasi bisa cepat terwujud.
"Saya dimanapun memimpin, pusat perhatian saya di manusia. Ini salah satu aspek infrastruktur dalam korporasi sehingga inovasi bisa terjadi."
Elia bawa perubahan di Pertamina
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi menetapkan Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama baru PT Pertamina. Elia resmi ditunjuk setelah pemerintah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), hari ini.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara terkait pengangkatan Elia Massa Manik sebagai Dirut PT Pertamina yang baru.
"Saya tahu dari media dan saya kenal, dia pernah bekerja sama saya dan menyelesaikan Elnusa dengan bagus. Kemudian, holding perkebunan juga baik, dia ahli dalam bidang restrukturisasi dan tegas, saya kira punya hati. Kita lihat saja nanti hasilnya," kata Luhut di kantornya, Kamis (16/3).
Dia mengatakan Dirut Pertamina yang baru harus dapat bekerja dengan baik, dengan melakukan pembenahan baik di internal atau eksternal Pertamina. Selain itu, lanjutnya, di tangan Elia akan melakukan perubahan untuk Pertamina.
"Dia harus membenahi semua, jadi saya pikir pak Massa Manik akan lebih banyak melakukan perbaikan, penghematan, efisiensi karena itu salah satu tekanan. Saya kira pak Massa Manik paham betul akan itu, dan dia mengerti manajemen dengan baik. Saya kira akan bawa banyak perubahan untuk Pertamina," jelasnya.
Beberapa isu beredar jika Menteri ESDM Ignasius Jonan tidak setuju terhadap pengangkatan Elia Massa, namun dirinya membantah. Luhut mengatakan semua menteri di kabinet kerja telah setuju.
"Enggak ada, enggak ada itu. Sepakat dan sepaham, apa yang tidak sepaham," pungkasnya.
Elia cocok pimpin Pertamina
Pemerintah tengah mencari direktur utama PT Pertamina (Persero) pengganti Dwi Soetjipto. Salah satu kandidat kuat masuk bursa calon Dirut Pertamina adalah Staf Khusus Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin.
Budi menegaskan dirinya bukan merupakan salah satu calon bos BUMN perminyakan tersebut. Calon bos Pertamina akan ditetapkan dalam waktu dekat setelah dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Belum tahu sih mestinya segera, sebelum RUPS. Kita harus tunggu sampai selesai RUPS dulu," ujar Budi di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (15/3).
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Elia Massa Manik disebut sebut akan menjadi orang nomir satu di Pertamina. Menurut Budi, Elia cocok menjadi Dirut Pertamina melihat pengalamannya memimpin perusahaan selama ini.
"Saya kenal Pak Massa Manik, satu angkatan kuliahnya sama saya. Dia sudah pernah kerja di berbagai perusahaan yang berantakan, seharusnya beliau bisa menangani (Pertamina)," jelasnya.
Â
(mdk/sau)