Punya Pusat Pariwisata Maritim, Bali Bakal Miliki Tempat Sandar Kapal Pesiar Terbesar
Nantinya BMTH bukan hanya memiliki zona pariwisata, melainkan secara bertahap juga akan dibangun zona yacht terminal, zona perikanan, zona curah cair dan petikemas, serta pelabuhan Benoa eksisting. Di mana nantinya bisa menjadi tempat bersandarnya kapal pesiar terbesar di Indonesia.
Bali bakal segera memiliki Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Nantinya BMTH bukan hanya memiliki zona pariwisata, melainkan secara bertahap juga akan dibangun zona yacht terminal, zona perikanan, zona curah cair dan petikemas, serta pelabuhan Benoa eksisting. Di mana nantinya bisa menjadi tempat bersandarnya kapal pesiar terbesar di Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, pengembangan Pelabuhan Benoa sebagai BMTH bertujuan mengakomodir produk lokal dari UMKM dan industri kreatif Indonesia. Hal ini tentu menjadi peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga dalam mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Pertamina Patra Niaga terus mendukung Program Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan Pemerintah dibidang Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Komitmen mendukung PSN ini diwujudkan dengan dilakukannya Head of Agreement (HOA) bersama Pelindo terkait fasilitas penerimaan BBM dan Avtur di Benoa, Bali.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga untuk mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Dalam rangka mendukung Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pertamina Patra Niaga mengawali tahun 2024 dengan melakukan pengisian bahan bakar untuk kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali (1/1).
-
Bagaimana BUMN mendorong kebangkitan pariwisata di Indonesia melalui KEK Sanur? Dirinya menambahkan, KEK Sanur menjadi tonggak sejarah dan milestone bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia.
-
Kapan Pelindo mencatat raihan positif di bidang pariwisata maritim? Pelindo Regional 3 Bali, mencatat raihan positif dalam bidang pariwisata maritime dalam 10 bulan terakhir 2023, jumlah wisatawan asing yang tiba melalui kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, sebanyak 21.842 orang.
-
Bagaimana pengalaman merasakan wisata bawah laut di Bali Seawalker? Seawalker menawarkan pengalaman berjalan di bawah laut menggunakan helm tertutup yang dihubungkan dengan oksigen untuk membantu pernapasan.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
"Kalau di (Pelabuhan) Benoa ini 100 persen harus local brand, mau makanan atau yang lainnya," ujar Menteri Erick ditulis Sabtu (1/1).
BMTH diproyeksikan menjadi pusat pariwisata maritim di Indonesia dan ditargetkan rampung pada pertengahan tahun 2023. Pelabuhan Benoa sendiri telah masuk dalam Program Pengembangan Superhub sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020, tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016, tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Hub Pariwisata Maritim
Berdasarkan hal tersebut, Menteri Erick menyinergikan UMKM dan pelaku industri ke dalam BMTH untuk menjadi sebuah ekosistem. Dia menegaskan ekosistem tersebut harus direalisasikan, mengingat berkaitan dengan penugasan BUMN di sektor industri kreatif dan pelaku usaha mikro.
Sementara itu, pengembangan Pelabuhan Benoa Bali dalam konsep BMTH juga menjadikan Bali sebagai hub pariwisata maritim yang berfungsi sebagai home port bagi kapal pesiar wisata. Tentunya langkah ini akan mampu meningkatkan konektivitas kunjungan wisatawan dengan kapal pesiar antar pelabuhan di Indonesia.
"Kenapa kita menjadikan Bali sebagai super hub daripada turis kelautan, yang di mana titiknya di sini, baru dia menyebar ke pulau-pulau lain yang memang infrastrukturnya kalah sama Bali," ucapnya.
(mdk/bim)