Rasio pengeboran sukses Pertamina capai 80 persen
Jika dibor 10 lapangan, maka 8 lapangan yang mampu berproduksi.
Rasio eksplorasi minyak dan gas bumi PT Pertamina (Persero) saat ini mencapai 70 persen hingga 80 persen di atas rata-rata industri migas di Tanah Air sekitar 60 persen. Namun, Pertamina mengaku bakal menurunkan rasio keberhasilan (success ratio) pemboran eksplorasi untuk menemukan sumber-sumber minyak dan gas yang memiliki cadangan besar.
"Eksplorasi itu harus bekerja dengan success ratio. Jadi jika kita lakukan 10 pemboran, jarang untuk sukses semuanya. Success ratio Pertamina overall antara 70 persen hingga 80 persen," ujar Senior Vice President Exploration Pertamina Doddy Priambodo seperti dilansir Antara, Senin (15/8).
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Apa yang dimonitor Pertamina melalui PIEDCC? Melalui PIEDCC, Pertamina juga mampu memonitor secara real time ketersediaan energi di seluruh wilayah Indonesia dan bisa mengambil tindakan cepat memenuhi kebutuhan energi jika terjadi lonjakan konsumsi BBM dan LPG, atau keadaan darurat seperti bencana alam.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
Menurut Doddy, ke depan, target rasio keberhasilan kegiatan eksplorasi Pertamina akan diturunkan menjadi sekitar 65 persen agar perusahaan memiliki potensi yang lebih besar dalam menemukan cadangan-cadangan besar. Hal ini sesuai dengan arahan manajemen Pertamina akan kegiatan eksplorasi Pertamina dituntut untuk meningkatkan risiko agar bisa meraih peluang untuk mendapatkan sumber-sumber migas besar.
"Direktur Hulu Pak Syamsu Alam sudah memberikan direction, risikonya diperbesar lagi karena perusahaan migas lain mencatatkan success ratio 50-60 persen, tapi temuannya besar," katanya.
Angka penemuan cadangan minyak di Tanah Air masih menyedihkan. Apabila dibandingkan dengan negara Asia-Pasifik, Indonesia tertinggal oleh Australia dan Malaysia dengan torehan rasio pengembalian cadangan 0,5. Artinya, setiap produksi 1 barel, cadangan yang ditemukan hanya 0,5 barel.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mencatat aktivitas penemuan cadangan minyak dan gas oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tahun ini masih jauh dari harapan. Hal ini diduga akibat pelemahan harga minyak dunia yang terjadi sejak akhir 2014.
Hingga semester I 2016, aktivitas survei seismik baru mencakup dua kegiatan. Padahal dalam dokumen rencana kerja dan anggaran (work plan and budget) KKKS, survei ditargetkan mencapai 33 kegiatan. Survei non-seismik juga terpuruk dari rencana sebesar 13 kegiatan, realisasinya hanya empat kegiatan.
Menurut Doddy, eksplorasi merupakan cara untuk mengetahui lokasi-lokasi yang dinilai berpotensi memiliki cadangan migas. Setelah lokasi tersebut diketahui, baru kemudian dilakukan pengeboran untuk membuktikan potensi cadangan migas yang terkandung di dalamnya.
"Kalau pemburu, harimau itu kan ditembak. Kalau eksplorasi tidak, maksimum yang kita dapat kandangnya. Yang membuktikan hanya satu, pemboran," jelasnya.
Sementara itu, Dewan Penasihat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), mengatakan tingginya sukses rasio dari jumlah pengeboran memang menunjukkan kepiawaian geosaintisnya. Namun kalau dilihat besarnya temuan yang relatif kecil tentunya tidak menolong banyak dalam memberikan cadangan pengganti. Memang cadangan besar biasanya juga di tempat yang risikonya tinggi sehingga perlu dilihat di mana saja pengeboran itu dilakukan untuk melihat efektifitas dari kegiatan eksplorasi.
"Di tempat yang risiko tinggi dengan hasil besar itu yang sering dipakai sebagai ‘uji nyali’ dalam melakukan eksplorasi," kata Rovicky.
Menurut dia, potensi migas di Indonesia masih belum sepenuhnya dieksplorasi secara intens, termasuk di Indonesia bagian barat. Sebagai perusahaan yang 100% dimiliki negara, sudah semestinya pemerintah tidak hanya mendukung Pertamina dalam mengambil blok yang habis masa produksinya, tetapi juga dalam kegiatan eksplorasi ditempat lain. Misalnya Indonesia Timur, maupun target-target dalam (deepert target) di Indonesia Barat.
"Sebagai perusahaan yang dimiliki oleh negara, Pertamina juga perlu menjadi pionir eksplorasi di Indonesia," pungkasnya.
Baca juga:
Per 5 Agustus, defisit APBN-P 2016 capai Rp 262,5 triliun
Pemerintah sebut harga gas mahal bikin industri tak kompetitif
SBY: Pengangkatan Sri Mulyani oleh Presiden Jokowi sangat tepat
Ini alasan bank sentral tak gunakan BI Rate jadi suku bunga acuan
BPS: Ekspor babi hidup ke Singapura naik 11 persen
SBY kenang Sri Mulyani pernah selamatkan Indonesia dari krisis 2008
Juli 2016, Indonesia surplus dagang USD 598,3 miliar