Resmi Diperdagangkan, Saham Capri Nusa Properti Naik 24 Persen
Pada pencatatan perdana ini, saham CPRI naik 24 persen atau 30 poin ke level Rp 155. Saham MTPS ditransaksikan sebanyak 89 kali dengan volume sebanyak 181.650 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 2,78 miliar.
PT Capri Satu Nusa Properti Tbk (CPRI) resmi melantai di bursa saham pada hari ini, Kamis (11/4). Perusahaan yang bergerak di bidang properti tersebut menjadi emiten ke-9 di BEI tahun 2019 atau perusahaan tercatat ke-627.
Pada pencatatan perdana ini, saham CPRI naik 24 persen atau 30 poin ke level Rp 155. Saham MTPS ditransaksikan sebanyak 89 kali dengan volume sebanyak 181.650 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 2,78 miliar.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
Direktur Utama CPRI, Jansen Surbakti menuturkan, saham Perseroan mengalami kelebihan pemesanan (oversubscribe) hingga 83. Adapun jumlah saham Perseroan yang dilepas ke publik mencapai 683.375.000 unit.
Itu sebesar 28,08 persen dari modal disetor dan ditempatkan CPRI setelah Penawaran Saham Perdana atau initial public offering (IPO). Dari aksi korporasi ini, Perseroan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 85,42 miliar.
Dana dari hasil IPO tersebut antara lain akan digunakan untuk menyelesaikan proyek convention center dan perkantoran di Jatiwaringin, Jakarta Timur.
"Selain itu, dimanfaatkan untuk pembangunan resort and spa berstandar internasional di Nusa Penida, Bali," paparnya.
Dalam aksi korporasi ini, CPRI menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai perusahaan penjamin pelaksana emisi efek.
Sebagai informasi, sebelumnya perseroan telah menggelar masa penawaran umum pada 29 Maret-4 April 2019. Masa penjatahan pada 8 April 2019, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham dan waran secara elektronik pada 10 April 2019. Sedangkan tanggal efektif diraih pada 28 Maret 2019.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sandiaga Uno Kembali Jual Saham Saratoga, Kantongi Dana Rp 31,71 Miliar
BEI Klaim Jumlah Perusahaan IPO di RI Tertinggi se-Asia di 2018
Kejar Target Perusahaan IPO, BEI Sosialisasi ke Kreditor BRI
Sepanjang 2018, SMF Kantongi Laba Bersih Capai Rp 437 Miliar
Resmi IPO, Saham Meta Epsi Naik 50 Persen
Perusahaan Efek Daerah Bakal Ciptakan Lapangan Kerja Bidang Pasar Modal