Resmi IPO, Saham Telefast Indonesia Melonjak 50 Persen
Anak Usaha PT M Cash Integrasi Tbk, yakni PT Telefast Indonesia Tbk resmi mencatatkan nama di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Emiten dengan kode saham TFAS ini jadi perusahaan ke-35 yang tercatat di pasar modal Tanah Air sepanjang tahun ini.
Anak Usaha PT M Cash Integrasi Tbk, yakni PT Telefast Indonesia Tbk resmi mencatatkan nama di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Emiten dengan kode saham TFAS ini jadi perusahaan ke-35 yang tercatat di pasar modal Tanah Air sepanjang tahun ini.
Dalam perdagangan pertamanya, saham TFAS langsung menguat 50 persen dari harga perdana Rp180 per lembar saham menjadi Rp270 per lembar saham, atau menghijau sebesar 90 point.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Direktur Utama PT Telefast Indonesia Tbk Jody Herdian menyampaikan, langkah perseroan memasuki pasar saham ini sejalan dengan upaya TFAS yang hendak menyelaraskan antara kemajuan teknologi dengan adanya tuntutan menyediakan lapangan pekerjaan.
"Menjawab tantangan tersebut, kami memberikan solusi integrasi sumber daya manusia (SDM) bagi pemberi kerja dalam pengelolaan dan pengembangan tenaga kerja, serta bagi pencari kerja dalam mencari pekerjaan dengan mudah, cepat, tepat serta tanpa batasan hasil dan waktu," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (17/9).
Guna mendukung visi tersebut, Jody mengabarkan, rencananya dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja sebesar 70 persen, belanja modal sebesar 25 persen, dan sisa sebesar 5 persen akan diarahkan untuk investasi dalam SDM.
TFAS melepas sebanyak 416.666.500 lembar saham, atau setara dengan 25 persen dari modal disetor perseroan. Emiten juga telah menunjuk PT Kresna Sekuritas (terafiliasi) dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi saham.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
IHSG Diramal Bakal Terkoreksi, Perhatikan Saham Ini
Resmi IPO, Saham Bhakti Agung Propertindo Naik 20 Persen
IHSG Menguat dan Kapitalisasi Pasar Melonjak di Pekan Kedua September
IHSG Diproyeksi ke Zona Hijau Usai Meredanya Tensi Perang Dagang
Suku Bunga Turun, Analis Prediksi Saham BTN Terus Menguat
Didorong Sentimen Global, IHSG Diprediksi Bakal Perkasa