Resmi IPO, Tanrise Property incar raup dana segar Rp 244,5 miliar
Dana IPO sebesar 53 persen akan dialokasikan untuk pengembangan proyek Voza Premium Office milik anak usaha tak langsung yakni PT Tanrise Indonesia, dan sebesar 47 persen dana dialokasikan untuk proyek The 100 Residence milik anak usaha PT Rodeco Indonesia.
PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk atau dikenal dengan Tanrise Property resmi tercatat dan mulai memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pagi hari ini (9/7). Perusahaan properti yang berkantor pusat di Sidoarjo ini terpasang dengan kode saham RISE dan merupakan perusahaan ke-26 yang melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 2018.
Dari aksi korporasi ini, perseroan menargetkan dana segar sebesar Rp 244,5 miliar setelah melepas 1,5 miliar saham baru. Jumlah itu setara dengan 15,0896 dari modal di setor dan ditempatkan perseroan, dengan harga perdana Rp 163 per saham.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Perusahaan telah mendapat izin pernyataan efektif IPO dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 29 Juni 2018. Selain itu, perseroan juga telah menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
"Dana hasil IPO akan digunakan untuk menyelesaikan dua proyek high rise yakni Voza Premium Office dan The 100 Residence. Secara rinci, dana IPO sebesar 53 persen dialokasikan untuk pengembangan proyek Voza Premium Office milik anak usaha tak langsung yakni PT Tanrise Indonesia, dan sebesar 47 persen dana dialokasikan untuk proyek The 100 Residence milik anak usaha PT Rodeco Indonesia," ujar Direktur Utama PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk Belinda Natalia, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/7).
Belinda memberikan gambaran, Voza Premium Office merupakan gedung perkantoran Grade A pertama di Surabaya dengan luas lahan 4.253 meter persegi. Kontruksi dimulai pada tahun 2015 dan telah mencapai tahap Topping Off pada tanggal 18 Januari 2018. Serah terima unit akan dilakukan pada November 2018.
Adapun The 100 Residence merupakan Apartemen termewah yang juga berlokasi di Surabaya dengan luas lahan 2.800 meter persegi. Konstruksi di mulai sejak 2015, dan akan dilakukan serah terima unit pada April 2019.
Sementara itu, Direktur Independen Tanrise Property, Go Herllani Prayogo, mengungkapkan kinerja perseroan berada dalam titik positif. Pada akhir Desember 2017, aset perseroan mencapai Rp 1,78 triliun dengan ekuitas Rp 1,45 triliun. Jumlah aset tersebut naik dari 2016 sebesar Rp 1,61 triliun, begitu pula ekuitas yang naik dari 2016 sebesar Rp 1,20 triliun.
Sedangkan pendapatan perseroan 2017 mencapai Rp 229,96 miliar, naik 37 persen dari 2016 sebesar Rp 168,19 miliar. Namun tingginya beban keuangan membuat laba bersih turun menjadi Rp 16,12 miliar dari 2016 sebesar Rp 43,22 miliar.
Meski begitu, peseroan optimistis industri properti masih memberikan potensi yang baik pada tahun-tahun mendatang. Hal tersebut terlihat, baik dari pertumbuhan penjualan maupun indeks harga properti yang menunjukan peningkatan, terutama indikator positif di sektor apartemen, perkantoran jual, dan perumahan di Jawa Timur, terutama di Surabaya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bos BEI terus minta pemerintah dorong BUMN beserta anak usahanya masuk bursa
Soal kemungkinan IPO, ini tanggapan Pelindo IV
Resmi IPO, anak usaha MAP tawarkan harga saham Rp 2.100 per lembar
Resmi melantai di bursa, ini rencana MNC Studios gunakan dana IPO
MNC Studios, Sriwahana Adityakarta dan Steadfast Marine kompak IPO hari ini
Klub sepakbola Indonesia punya kesempatan melantai di bursa saham
Ini rahasia berburu saham perusahaan IPO agar bisa mendulang untung