Resmi, Telkom operasikan sendiri satelit Telkom 3S
Resmi, Telkom operasikan sendiri satelit Telkom 3S. Pengelolaan Satelit Telkom 3S telah resmi dialihkan dari perusahaan pembuat satelit Thales Alenia Space (TAS) kepada Telkom. Selain itu, Telkom 3S juga telah berhasil melewati proses pembebanan transponder tanpa gangguan di pelanggan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meresmikan pengoperasian Satelit Telkom 3S di Stasiun Pengendali Utama Satelit Telkom Cibinong (SPU Cibinong), Senin (17/4). Satelit ini telah sukses meluncur pada 15 Februari lalu di Kourou, French Guiana.
Dalam acara peresmian ini, Menteri Rini didampingi langsung oleh Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Alex J. Sinaga. Menteri Rini mengapresiasi usaha Telkom yang telah berhasil mengoperasikan Telkom 3S.
"Dengan beroperasinya Telkom 3S, saya berharap Telkom semakin berperan aktif dalam menopang kemajuan industri nasional, mendukung konektivitas bangsa Indonesia, dan mempermudah komunikasi di seluruh pelosok negeri," ujar Menteri Rini.
Direktur Utama Telkom, Alex J. Sinaga mengatakan, Telkom secara penuh telah mengelola Satelit Telkom 3S seusai ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima pada Kamis lalu (6/4). "Pengelolaan Satelit Telkom 3S telah resmi dialihkan dari perusahaan pembuat satelit Thales Alenia Space (TAS) kepada Telkom. Selain itu, Telkom 3S juga telah berhasil melewati proses pembebanan transponder tanpa gangguan di pelanggan," jelas Alex.
Perjalanan Satelit Telkom 3S dari peluncuran hingga berbagai prosedur pengujian sukses dilalui sesuai rencana. Dua minggu setelah meluncur, Telkom 3S menjalankan uji transponder C-Band di orbit transit 135.5° Bujur Timur (BT). Pengetesan tersebut berjalan lancar tanpa degradasi. Setelah itu, proses drifting dari orbit transit menuju orbit 118° BT juga dilaksanakan sesuai jadwal tanpa anomali.
Hingga awal April 2017, Telkom 3S juga berhasil melalui pengetesan transponder Extended C-Band dan Ku-Band secara normal juga tanpa degradasi.
Telkom 3S memiliki kapasitas total 42 transponder atau setara 49 Transponder Equivalent (TPE) yang terdiri atas 24 transponder C-Band (24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), dan 10 transponder Ku-band (13 TPE), dengan jangkauan seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara, serta sebagian wilayah Asia Timur.
Seluruh infrastruktur telekomunikasi yang telah dibangun oleh Telkom, di antaranya kabel laut fiber optic, jaringan terestrial, ditunjang dengan sistem komunikasi satelit, diharapkan dapat memperkuat kemajuan ekonomi digital nasional serta mendukung pemerintah dalam membangun masyarakat digital Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan Satelit? Satelit merupakan objek buatan manusia yang mengorbit bumi atau planet lain dalam tata surya. Satelit dirancang dan diluncurkan ke ruang angkasa untuk melakukan berbagai tugas, mulai dari komunikasi, observasi bumi, navigasi, riset ilmiah, hingga keperluan militer.
-
Kenapa penggunaan satelit dipilih sebagai solusi untuk masalah komunikasi di Indonesia? Kala itu, pemerintah memandang sistem komunikasi dengan teknologi sebagai cara yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan telekomunikasi Indonesia.
-
Bagaimana Satelit bisa tetap mengorbit Bumi? Satelit-satelit ini mengorbit bumi pada ketinggian tertentu di atas permukaan, dan mereka tetap dalam orbit tersebut berkat gaya tarikan gravitasi bumi dan kecepatan orbit yang diberikan oleh roket pembawa saat peluncuran.
-
Kenapa jumlah Satelit terus bertambah? Jumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Mengapa Telkom menggarap segmen B2B? Hal ini juga sejalan dengan langkah Telkom yang tengah fokus menggarap segmen Business-to-Business (B2B).
Baca juga:
Gandeng Telkomsel, pelanggan HOOQ capai 2 juta
Kalau sepakat, Telkom segera buka blokir Netflix
Telkom beri sinyal buka Netflix, Telkomsel lakukan penjajakan
Taman Digital ada di Serang
Gandeng HOOQ, IndiHome perkaya konten
Telkom catat laba Rp 19,35 triliun di tahun 2016
Beberapa kota di Papua telah tersambung layanan IndiHome