Ridwan Kamil Bakal Terbitkan Obligasi Dorong Pembangunan Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya berencana akan menerbitkan surat utang atau obligasi pada tahun depan. Penerbitan obligasi tersebut untuk mendorong laju pembangunan Jawa Barat termasuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya berencana akan menerbitkan surat utang atau obligasi pada tahun depan. Penerbitan obligasi tersebut untuk mendorong laju pembangunan Jawa Barat termasuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif.
Menurut Ridwan Kamil, tidak hanya Jawa Barat yang berencana menerbitkan surat utang tetapi juga Jawa Tengah. "Sedang dengan OJK, jadi dengan Jawa Tengah dengan Pak Ganjar juga kita sering diskusi. Jadi Jateng Jabar salah satu provinsi yang siap," ujarnya di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (15/7).
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
-
Siapa saja yang Ridwan Kamil ajak mencoblos? Alhamdulillah saya dan istri dan ibu mertua sudah mencoblos melaksanakan kewajiban warga negara untuk mencoblos lima urusan satu pilpres, dua DPD, DPR RI provinsi dan DPRD kota
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak warga saat berkunjung? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).
Persyaratan untuk mengajukan surat utang adalah harus memiliki opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kedua provinsi ini pun sudah memperoleh WTP berkali-kali.
"Kan salah satu syaratnya WTP nya berkali-kali lah ya. Jadi dari sisi keuangan kita aman, sehingga pasti kita akan membayar kewajiban pada waktunya," jelas Ridwan Kamil.
Dia menambahkan, untuk mendorong percepatan pembangunan daerah tidak efisien jika hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Tetapi dibutuhkan tambahan energi melalui penerbitan surat utang.
"Kalau ngandelin hanya APBD, ibaratnya mobil. Jabar ini kecepatannya hanya 50km/jam. Tapi dengan obligasi daerah, dengan public private partnership itu bisa naik 80km/jam jadi bisa ngebut. Sekarang pun sudah 5,6 persen pertumbuhan ekonomi. Apalagi kalau ada obligasi daerah dan pengembangan KEK. Strategi saya menggabungkan pertumbuhan dan cara membiayai pembangunan," tandasnya.
Baca juga:
Kemenkeu Target Penawaran SBR-007 Capai Rp2 Triliun
Ini Alasan Tingkat Imbal Hasil SBR007 Lebih Rendah
SBR007 Resmi Terbit, Imbal Hasil Investasi Ditawarkan 7,5 Persen
Indosat Terbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp3,38 Triliun
SMF Terbitkan Obligas PUB V Tahap I Senilai Rp2 Triliun
Kedalaman Pasar Keuangan Indonesia Kalah Dibanding Malaysia dan Thailand