Rupiah Bergerak Fluktuatif di Level Rp 14.535 per USD
Rupiah dibuka di level Rp 14.544 per USD atau masih sama dengan penutupan minggu lalu. Rupiah kemudian bergerak melemah usai pembukaan hingga sentuh level Rp 14.558, lalu menguat kembali di level 14.548 per USD. Saat ini, Rupiah terus menguat hingga ke level Rp 14.535 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif hari ini, Senin (26/11). Rupiah dibuka di level Rp 14.544 per USD atau masih sama dengan penutupan minggu lalu.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah kemudian bergerak melemah usai pembukaan hingga sentuh level Rp 14.558, lalu menguat kembali di level 14.548 per USD. Saat ini, Rupiah terus menguat hingga ke level Rp 14.535 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengaku optimistis nilai tukar Rupiah hingga akhir tahun masih akan mengalami penguatan. Hal ini dorong oleh faktor pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan masih akan tumbuh dan inflasi yang terkendali.
"Bicara nilai tukar dari data domestik yang positif, CAD kita lemah, tapi jangan lihat rentang ke belakang, (tapi) ke depan. Bank sentral kemampuan melihat ke depan untuk tentukan kebijakan," kata Dody dalam acara Pelatihan Wartawan Ekonomi Nasional, di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (17/11).
Dody menyebut pergerakan Rupiah yang tidak lagi melemah ini karena memang nilai kursnya murah. Sehingga penguatan ini diyakini akan terus berlanjut. "Rupiah masih undervalued (terlalu murah). Namun masih cukup kompetitif untuk perdagangan," imbuhnya.
Dody mengatakan, penguatan terhadap mata uang Garuda ini juga ditopang oleh faktor internal dan eksternal. Dari dalam negeri misalnya, sejumlah kebijakan untuk memperkuat Rupiah telah ditempuh, salah satunya keputusan BI yang kembali menaikan BI 7- Day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 6,00 persen.
Baca juga:
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Atas Dolar Amerika
Dolar Melemah Terhadap Semua Mata Uang
Bos OJK: Tekanan Rupiah Dari Faktor Eksternal Mulai Mereda
Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Diprediksi Sentuh 7 Persen di 2019
Awal November, BI Catat Rp 25 Triliun Dana Asing Masuk Indonesia
BI Optimistis Rupiah Akan Terus Menguat, Ini Sebabnya