Rupiah dan IHSG Ditutup Menguat Terpengaruh Oktober 2020 Alami Inflasi
Nilai tukar Rupiah ditutup menguat 55 point di level Rp14.585 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.639 per USD. IHSG juga naik 0,87 persen atau 44,32 poin menjadi 5.159,45, setelah bergerak di rentang 5.131,95 - 5.162,35. Terpantau 286 saham menguat, 151 saham melemah, dan 163 saham stagnan.
Nilai tukar Rupiah ditutup menguat 55 point di level Rp14.585 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.639 per USD. Dalam perdagangan besok mata uang garuda kemungkinan akan dibuka fluktuatif namun ditutup menguat sebesar 10-40 point di level Rp14.555-Rp14.590 per USD.
Serupa, IHSG juga naik 0,87 persen atau 44,32 poin menjadi 5.159,45, setelah bergerak di rentang 5.131,95 - 5.162,35. Terpantau 286 saham menguat, 151 saham melemah, dan 163 saham stagnan.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan nilai tukar Rupiah dan IHSG dipengaruhi oleh rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat terjadinya inflasi di Indonesia pada Oktober 2020. Sontak ini memutus rantai deflasi selama tiga bulan beruntun.
Tercatat, inflasi pada Oktober sebesar 0,07 persen secara bulanan (month-to-month/MtM). Sementara inflasi tahun kalender (year-to-date/YtD) berada di 0,95 persen dan inflasi tahunan (year-on-year/YoY) adalah 1,44 persen.
"Dengan kabar inflasi di bulan Oktober tentunya menjadi kabar bagus, artinya roda perekonomian sudah mulai berjalan kembali," ujar dia dalam riset harian di Jakarta, Selasa (3/11).
UU Cipta Kerja
Sentimen positif juga dipengaruhi oleh keputusan Presiden Joko Widodo yang telah resmi meneken Undang-Undang Cipta Kerja. Beleid sapu jagat tersebut telah diberi nomor sebagai Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja pada hari senen (2/11) dan diundangkan pada hari yang sama oleh Menteri Hukum dan HAM yaitu Yassona Laoly.
"Beleid yang menyatukan revisi sejumlah UU itu diklaim akan menarik investasi masuk ke Indonesia. Sehingga nantinya akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan ini awal bagi kemajuan ekonomi paska pandemi covid-19," paparnya
"Dengan informasi yang positif membuat pelaku pasar kembali optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, walaupun Kuartal Ketiga terjadi kontraksi dan Indonesia masuk fase resesi, namun modal asing kembali masuk ke pasar finansial apalagi di akhir tahun Bank Indonesia akan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis point menjadi 3,75 persen di barengi dengan penurunan suku bunga kredit," tambahnya.
(mdk/azz)