Rupiah Masih Perkasa di Level Rp 14.045 per USD
Rupiah dibuka di level Rp 14.073 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.052 per USD. Rupiah meneruskan pelemahannya usai pembukaan ke level Rp 14.084, namun kemudian menguat kembali hingga sentuh level Rp 14.045 per USD. Saat ini nilai tukar berada di Rp 14.060 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Jumat (11/1). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.073 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.052 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah meneruskan pelemahannya usai pembukaan ke level Rp 14.084, namun kemudian menguat kembali hingga sentuh level Rp 14.045 per USD. Rupiah pun kembali melemah dan saat ini nilai tukar berada di Rp 14.060 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Nanang Hendarsah mengakui bahwa kurs tersebut masih terlalu murah atau undervalue. Dia berpendapat, kondisi fundamental ekonomi nasional saat ini masih berpotensi untuk mendorong Rupiah mencapai level nilai tukar yang lebih baik lagi dalam beberapa waktu ke depan.
"Pak Perry (Wardjiyo, Gubernur Bank Indonesia) bilang Rupiah masih undervalue. Jadi ada peluang masih bisa menguat," ucap dia di Jakarta, Kamis (10/1).
Agar penguatan bisa terus terjaga, Nanang beranggapan Rupiah ini semestinya berjalan perlahan namun pasti, dari pada meninggi drastis tapi selanjutnya terjatuh. "Tapi lebih baik menguatnya lebih smooth, tidak menguat tajam kemudian ada bouncing," ujar dia.
Namun, Bank Indonesia tidak menetapkan target level angka rupiah, melainkan hanya memantau stabilitas pergerakan nilai tukarnya dan menyerahkannya kepada mekanisme pasar.
Baca juga:
BI: Rupiah Masih Terlalu Murah, Masih Ada Peluang Menguat
BI: Masyarakat Sudah Terbiasa dengan Pergerakan Nilai Tukar Rupiah
Nilai Tukar Rupiah Bertahan di Zona Hijau
BCA: Tak Masalah Nilai Rupiah Naik Turun, Asal Tidak Gila-gilaan
Rupiah Dibuka Menguat di level Rp 14.048 per USD
Rupiah Diprediksi Masih Terus Melemah Hingga Pekan Depan