Rupiah melemah, pengusaha lebih pilih kurangi untung dibanding naikkan harga produk
Tidak semua sektor usaha mengalami dampak yang negatif terhadap pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS, namun juga ada yang diuntungkan. Sektor itu seperti industri komoditas baik pertambangan dan perkebunan. Sektor ini justru memiliki pendapatan dolar mengingat bisnis mereka lebih dominan untuk ekspor.
Bank Indonesia telah melakukan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) untuk kuartal II 2018. Hasilnya para pengusaha telah meningkatkan kapasitas produksinya jika dibandingkan dengan kuartal I 2018.
Namun di tengah peningkatan tersebut, para pengusaha dihadapkan dalam pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Terutama pengusaha yang masih mengandalkan bahan baku impor, seperti makanan dan minuman.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah mengalami penurunan signifikan? Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Bagaimana Said Abdullah menggambarkan tren nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat? Said mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pada tahun 2022 nilai tukar USD terhadap rupiah adalah Rp 14 ribu. Kemudian pada 2023 menyentuh angka Rp 15 ribu. dan semester pertama 2024 ini, dolar sudah berada di angka Rp 16.400.
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia, Yati Kurniati, mengaku para pengusaha saat ini tidak menaikkan harga jual produksinya meski biaya produksi mengalami peningkatan. "Usaha dengan impor tinggi itu dia akan rentan pelemahan nilai tukar sehingga menjadikan biaya produksi tinggi. Dari survei kami mereka belum ubah harganya tapi lebih ke menurunkan marginnya," kata Yati di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (12/7).
Dia mengakui tidak semua sektor usaha mengalami dampak yang negatif terhadap pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS, namun juga ada yang diuntungkan. Dia menyebutkan sektor itu seperti industri komoditas baik pertambangan dan perkebunan. Sektor ini justru memiliki pendapatan dolar mengingat bisnis mereka lebih dominan untuk ekspor.
Sebelumnya, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) masih bertahan di atas level Rp 14.300 per USD. Angka ini jauh melampaui target pemerintah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 13.400 per USD.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, Bank Indonesia senantiasa menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah melalui berbagai instrumen kebijakan. Ditegaskan Perry, serangkaian langkah kebijakan ditempuh Bank Indonesia, termasuk koordinasi erat dengan pemerintah.
Menurutnya, kebijakan kenaikan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 50 bps menjadi 5,25 persen yang diputuskan Bank Indonesia pada 28-29 Juni 2018 mendapat persepsi positif investor dan mendorong arus masuk modal asing ke Indonesia.
"Langkah ini juga disambut baik pelaku pasar sehingga turut mendorong terjaganya stabilitas nilai tukar Rupiah," kata Perry dalam keterangannya.
Dia mengaku koordinasi Bank Indonesia dengan pemerintah dan otoritas terkait akan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta memperkuat implementasi reformasi struktural. "Koordinasi yang erat diharapkan dapat mendorong ekspor, mengurangi impor, mendorong pariwisata dan arus masuk modal asing," tegasnya.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Rupiah tengah melemah, pemerintah genjot pemasukan devisa sektor pariwisata
Rupiah tembus Rp 14.441 per USD, ini kata Menko Luhut
Waspadai dampak lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap komponen pembangkit listrik
Rupiah kembali terkapar ke level Rp 14.441 per USD
Jaga daya saing, produsen obat lokal tengah kencangkan ikat pinggang
BI telah rogoh Rp 18,5 triliun untuk stabilisasi Rupiah sejak awal tahun
Guyuran instrumen kebijakan BI dalam menjaga stabilitas Rupiah