Rusak Akibat Erupsi Gunung Semeru, Jembatan Besuk Direnovasi Adhi Karya
Erupsi Gunung Semeru membuat daerah di sekitar merasakan dampak luar biasa. Salah satu kerusakan terparah ada pada sebuah jembatan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang. Padahal, jembatan ini menjadi penopang kehidupan para warga kaki gunung Semeru untuk berlalu lalang.
Erupsi Gunung Semeru membuat daerah di sekitar merasakan dampak luar biasa. Salah satu kerusakan terparah ada pada sebuah jembatan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang. Padahal, jembatan ini menjadi penopang kehidupan para warga kaki gunung Semeru untuk berlalu lalang.
Pada 1999, Adhi Karya menorehkan karya nyata untuk daerah Lumajang, Jawa Timur, yakni sebuah Jembatan Besuk Kobokan yang menjadi jalur utama antara dua kabupaten.
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Bagaimana cara mengetahui erupsi Gunung Semeru? Erupsi Gunung Semeru terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
Jembatan ini mungkin sederhana, namun begitu bermakna bagi para warga. Jembatan itu kini telah menyatu dengan debu yang dihasilkan oleh erupsi Gunung Semeru.
"ADHI saat ini tengah berfokus untuk membersihkan berbagai puing-puing bangunan yang menutupi akses warga. Nantinya, ADHI kembali ditugaskan untuk menyambungkan dua kabupaten yang terdampak begitu parah akibat erupsi," ujar Corporate Secretary PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Farid BudiyantoJumat (17/12).
Tunggu Situasi Aman
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana menyambung kembali Jembatan Besuk Kobokan yang terputus akibat erupsi Gunung Semeru.
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nazib Faizal mengatakan pihaknya akan menyambung jembatan tersebut setelah situasi aman.
Kementerian PUPR akan menyambungkan kembali jembatan tersebut menunggu situasi reda atau arahan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bahwa letusan sudah cukup aman. Kalau sekarang khawatir banyak susulan," kata Faizal, dikutip Antara, Senin (6/12)
Jembatan Besuk Kobokan yang berada di ruas Jalan Nasional Turen-Lumajang dibangun pada tahun 1997 dengan panjang 129 meter dan lebar 9,6 meter. Jembatan ini berada 68,5 kilometer dari Turen.
Jembatan ini akan diperbaiki karena merupakan jalur utama yang menyambungkan Kota Lumajang dengan Malang. Karena belum bisa dimulai, Faizal pun belum dapat memprediksi kapan penyambungan kembali jembatan ini dapat selesai.
"Kalau kita lihat morfologinya memang cukup menantang untuk pembangunan kembali jembatan ini. Tentunya PUPR akan membangun ulang (rebuild) dan akan memperhatikan jika suatu saat akan terjadi banjir lahar dingin atau letusan yang terjadi seperti kemarin," katanya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)