Sah, Kemenhub Serahkan Pengelolaan Bandara Komodo ke CASS
Kementerian Perhubungan dan Cardig Aero Service (CASS) secara resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) perjanjian Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Mataram Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Kementerian Perhubungan dan Cardig Aero Service (CASS) secara resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) perjanjian Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Mataram Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (7/2). Acara penandatanganan disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.
-
Apa saja yang ditawarkan Pulau Komodo? Di lokasi ini, Anda dapat melakukan berbagai kegiatan menarik. Di antaranya yakni berfoto dengan latar belakang pulau cantik, tinggal di kapal pinisi, menyelam, menjajal trekking, dan masih banyak lagi.
-
Kenapa Pulau Komodo menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi? Sebab, kecantikan alam yang berada di Pulau Komodo memang begitu unik dan eksotis.
-
Apa keunikan yang dimiliki Pantai Pink di Pulau Komodo? Pantai Pink, yang terletak di Pulau Komodo, Indonesia, adalah sebuah pantai yang unik dan menakjubkan karena pasirnya berwarna pink. Pasir pink ini terbentuk dari butiran karang merah yang mencampur dengan pasir putih tradisional, menciptakan pemandangan yang sangat menakjubkan.
-
Dimana Pulau Komodo terletak? Lokasi Pantas Pink ini sendiri berada di bagian selatan Pulau Komodo.
-
Siapa saja yang liburan ke Pulau Komodo? Potret Naysila Mirdad dan Gisella Liburan ke Pulau Komodo, Seru Pakai Swimsuit hingga Baju Menyelam
Menhub Budi Karya Sumadi dalam kesempatan tersebut mengatakan, Bandara Komodo merupakan pintu gerbang untuk masuk menuju Labuan Bajo yang dijadikan sebagai Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN) Super Prioritas pada 2020 ini.
"Kita tahu Komodo adalah suatu keajaiban. Kita punya Komodo yang harus kita lestarikan, bahkan diantara 5 Bali Baru, Komodo dan Nusa Tenggara Timur sangat diunggulkan. Oleh karenanya besar harapan kita menjadikan kegiatan (pengelolaan bandara komodo) ini sukses," ujar dia.
Pengelolaan Bandara Komodo Telan Investasi Rp1,2 Triliun
Sebagai informasi, konsorsium CASS tercatat sebagai pemegang saham mayoritas pada PT Cinta Airport Flores (CAF) selaku pengelola Bandara Komodo, yakni sebesar 80 persen. Sementara 20 persen porsi saham lainnya dikuasai oleh Changi Airports International PTE LTD (CAI).
Adapun ruang lingkup kerjasama yang dilakukan terdiri dari merancang, membangun, dan membiayai pembangunan fasilitas sisi darat, udara, dan pendukung, hak mengoperasikan Bandara Komodo selama 25 tahun, serta memelihara seluruh infrastruktur dan fasilitas bandar udara selama masa kerjasama.
Pada saat masa kerjasama berakhir, pihak badan usaha wajib menyerahkan seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandara Komodo kepada Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK), dalam hal ini Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Nilai investasi untuk pengelolaan Bandara Komodo tercatat sebesar Rp1,2 triliun, dan estimasi total nilai biaya operasional selama 25 tahun Rp5,7 triliun. Selanjutnya, pengelola bandara memiliki kewajiban untuk membayar konsesi dimuka sebesar Rp5 miliar, dan konsesi tahunan dari pendapatan Bandara Komodo sebesar 2,5 persen dengan pembayaran bertahap 2 kali setiap tahun.
Konsesi tahunan tersebut kemudian akan meningkat per tahun dengan kenaikan 5 persen dari biaya konsesi tahun sebelumnya, serta Clawback sebesar 50 persen.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com