Securities Crowdfunding Diharapkan Buka Akses Pembiayaan untuk UMKM
OJK bersama Pemerintah, Bank Indonesia dan DPR RI terus aktif melahirkan sejumlah kebijakan untuk melindungi pelaku usaha. Khususnya sektor UMKM yang terdampak parah akibat pandemi Covid-19. Salah satunya, penawaran efek baru melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi atau dikenal dengan Securities Crowdfunding (SCF)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah, Bank Indonesia dan DPR RI terus aktif melahirkan sejumlah kebijakan untuk melindungi pelaku usaha. Khususnya sektor UMKM yang terdampak parah akibat pandemi Covid-19. Salah satunya, penawaran efek baru melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi atau dikenal dengan Securities Crowdfunding (SCF).
"Dengan penyediaan platform Securities Crowdfunding ini diharapkan akan membuka akses pembiayaan dan akses pasar bagi UMKM. Termasuk kepada milenial yang usahanya terkendala akibat pandemi ini," ungkap Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8, Bali dan Nusa Tenggara Giri Tribroto dalam Webinar bertajuk Securities Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Selasa (8/6).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Dimana OJK mengadakan kegiatan edukasi literasi keuangan untuk guru dan pelaku UMKM? Upaya OJK tersebut diwujudkan dengan menggelar kegiatan “Edukasi Keuangan dalam Rangka Memperingati Hari Guru Nasional 2023” di Blora, Jawa Tengah, Selasa (5/12).
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK mengedukasi perempuan, guru, dan pelaku UMKM tentang literasi keuangan? Hal ini sejalan dengan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 dan Sasaran Prioritas Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2023 yang menjadikan mereka sebagai sasaran strategis penerima program edukasi keuangan.
Giri mengungkapkan, dengan berkolaborasi dengan Pemerintah dan stakeholders terkait, SCF akan menyediakan pendanaan bagi UMKM penyedia barang dan jasa pemerintah yang potensinya cukup besar. Meski begitu, dia tidak merinci potensi besaran nilai yang bisa diraup tersebut.
"Jadi, pendanaan bagi UMKM tidak hanya dapat diperoleh melalui penawaran umum atau go publik, tapi juga layanan urunan dana ataupun securities crowdfunding," ungkapnya.
Guna mewujudkan upaya tersebut, OJK terus mengakselerasi pengembangan infrastruktur SCF dengan mengadopsi teknologi terkini. Dengan begitu, akan memberikan kemudahan bagi calon emiten dan investor.
"Melalui layanan urun dana ini memberikan kesempatan UMKM menawarkan efeknya sebagai penerbit secara langsung sebagai pemodal melalui jaringan elektronik yang bersifat terbuka untuk menjembatani adanya gap pembiayaan UMKM dengan investor melalui sumber pendanaan berbasis teknologi informasi ini," tutupnya.
Baca juga:
OJK Catat 28 UMKM Sudah Go Public Hingga Pertengahan 2021
OJK Catat Penyaluran Kredit UMKM di Bali Capai Rp44,30 Triliun
OJK Catat Diskon Pajak Mobil Tak Dorong Penyaluran Kredit
OJK: Pasar Komputasi Awan di Indonesia Masih Sangat Menjanjikan
Setahun Dapat Izin OJK, Fintech DanaRupiah Salurkan Pinjaman Rp7,5 Triliun
OJK Catat Penyaluran Kredit di Bali Tumbuh Positif