Sektor Ini Disebut Pulih Lebih Lambat Meski New Normal Diterapkan
Sektor-sektor tersebut ialah otomotif, minyak dan gas, properti/konstruksi, consumer, elektronik, mal dan ritel, olahraga, hiburan dan MICE (Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran).
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyatakan, ada beberapa sektor yang diperkirakan mengalami pemulihan lebih lambat meski masa kenormalan baru sudah diterapkan. Menurutnya, sektor-sektor tersebut ialah otomotif, minyak dan gas, properti/konstruksi, consumer, elektronik, mal dan ritel, olahraga, hiburan dan MICE (Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran).
"Sektor-sektor tersebut yang sedang turun sekarang, ketika new normal belum tentu naik, belum tentu terjadi peningkatan pendapatan secara otomatis," ujar Aviliani dalam diskusi daring, Jumat (17/7).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Bagaimana cara mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia Emas? Untuk mencapai pertumbuhan itu, maka hilirisasi sebagai dongkrak yang efektif. Bahlil juga menuturkan, pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi. Di antaranya, minyak dan gas, mineral dan batubara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian.
Dia menjelaskan, ketika masa normal baru diterapkan, pasar masih akan berfokus pada kebutuhan primer seperti pangan dan kesehatan. Sedangkan sektor-sektor tadi masih tergolong sekunder, sehingga diperkirakan tidak bisa meningkat signifikan dalam jangka waktu dekat.
"Ini berat untuk tumbuh dalam waktu pendek," katanya.
Namun begitu, terdapat juga model bisnis yang beralih dan justru mendapat keuntungan yang lebih besar atau windfall. Bila pengusaha melakukan inovasi dan kreativitas sesuai dengan perubahan perilaku konsumen, maka industri akan mampu bertahan.
Sementara, industri perbankan, pendidikan, agrikultur, manufaktur dan asuransi termasuk ke dalam sektor moderat. Lalu, industri makanan dan minuman, telemedicine, media dan telco, streaming service, pesan antar, logistik dan home fitness diperkirakan akan cepat pulih begitu new normal diterapkan.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pulihkan Ekonomi, Indonesia Harus Jeli Lihat Peluang dan Berinovasi
APBN 2021 Diarahkan Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi
Pemerintah Beri Bantuan Operasional dan Proses Belajar Online Pesantren Rp2,5 T
Menteri Teten Sebut Bantuan Modal Kerja Rp2,4 Juta Sasar 12 Juta UMKM
Kontraksi Masih Berlanjut, Pemulihan Ekonomi Dunia Diprediksi akan Lama
Bank Dunia Ingatkan Utang Bisa Hambat Pemulihan Ekonomi RI