Selain sapi, Indonesia juga rajin impor teh
Tingginya impor teh disebabkan rendahnya kualitas teh Indonesia.
Indonesia saat ini sudah terkenal bergantung pada impor sapi. Namun ternyata, tidak hanya sapi, Indonesia juga rajin mengimpor teh.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi mengatakan impor teh Indonesia terus meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dari 2008 sampai 2012. Tidak tanggung-tanggung, kenaikan impor teh mencapai 32,6 persen.
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Dari mana ekspor sejumlah komoditas pertanian dilepas? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
"Sedangkan impor teh kita dari Januari-Oktober sudah mencapai USD 25,80 juta," ucap Bachrul di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (15/1).
Menurut Bachrul, tingginya impor teh disebabkan rendahnya kualitas teh Indonesia. Kondisi ini dimanfaatkan importir untuk mengimpor teh kualitas tinggi dari negara lain.
Tingginya impor juga membuat teh petani Indonesia kalah saing. Banyak petani yang tidak untung dan akhirnya tidak mau lagi menanam teh.
"Ini dimanfaatkan peluang importir dan harga teh dalam negeri tertekan. Petani tidak bergairah dan menggantikan tanamannya dengan hortikultura," jelasnya.
Selain itu, biaya produksi teh lokal juga dinilai masih sangat mahal sehingga tidak bisa bersaing dengan teh impor. "Tenaga kerja, pupuk dan obat itu membuat harga teh petani naik. Teh tidak menguntungkan petani," tutupnya.
(mdk/bim)