Semester I-2019, Laba Bersih PT PPA Meroket 158 Persen
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA) mencatat kenaikan signifikan dalam laba bersih dan pendapatan usaha. Tercatat, laba bersih PT PPA hingga semester I-2019 melonjak 158 persen secara tahunan menjadi Rp100,9 miliar.
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA) mencatat kenaikan signifikan dalam laba bersih dan pendapatan usaha. Tercatat, laba bersih PT PPA hingga semester I-2019 melonjak 158 persen secara tahunan menjadi Rp100,9 miliar.
Perolehan pendapatan usaha juga meningkat 13,59 persen menjadi Rp2,24 triliun. Kontribusi pendapatan terbesar yaitu dari pendapatan jasa kontruksi sebesar 82,9 persen yang dijalankan PT Ninda Karya (Persero) sebagai anak perusahaan PT PPA. Pendapatan lainnya berasal dari hasil investasi, pendapatan bunga dan provisi, serta pendapatan dari jasa konsultan.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
"Peningkatan pendapatan juga didukung oleh kontribusi dan kinerja dua anak perusahaan PT PPA, yaitu PT PPA Kapital (PPAK) yang telah melakukan investasi di beberapa investee companies, serta PT PPA Finance (PPAF) sebagai perusahaan multifinance yang kinerjanya akan terus ditingkatkan," ujar Direktur Utama PT PPA Iman Rachman dalam pernyataan resminya, Kamis (24/10).
Tahun ini, PT PPA percaya bahwa laba dan pendapatan usahanya akan konsisten bertumbuh. Untuk tahun 2019, perseroan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp9,81 triliun atau tumbuh 48,83 persen, sementara laba bersih ditargetkan sebesar Rp520 miliar atau tumbuh 21,49 persen dibanding tahun 2018.
Iman Rachman menyebut kini PT PPA mendapat tugas pemegang saham untuk melaksanakan restrukturisasi sejumlah BUMN, di antaranya PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Gelas (Persero), dan PT Survey Udara Penas (Persero) agar mereka dapat kembali sehat, baik karena bisnis model eksisting, baru, atau tanpa investor.
Ke depannya, Iman berharap dengan pengalaman PT PPA di bidang investasi, restrukturisasi BUMN dan pengelolaan aset, maka PPA dapat menjadi sebuah Nasional Aset Management Company (perusahaan pengelolaan aset nasional) yang salah satunya akan menangani Non Performing Loan (NPL) perbankan.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
IHSG Diperkirakan Bergerak Menguat, Perhatikan Saham Berikut
IHSG Diramal Terbatas Akibat Rawan Aksi Ambil Untung
IHSG Berpeluang Menguat, Serbu Saham Rekomendasi Ini
Bos BEI Harap Semakin Banyak BUMN IPO di Pemerintahan Jokowi Periode II
Awal Pekan, IHSG Diperkirakan Bergerak Melorot ke Zona Merah
Walau Diselimuti Aksi Ambil Untung, IHSG Hari ini Diprediksi Menguat