Semester I-2020, BRI Syariah Restrukturisasi Kredit 29.003 Nasabah Senilai Rp5,4 T
Direktur Operasional BRI Syariah Fahmi Subandi mencatat, perusahaan telah melakukan restrukturisasi pembiayaan kepada 29.003 nasabah di sepanjang semester I-2020. Nilai restrukturisasi tersebut mencapai Rp 5,4 triliun.
Direktur Operasional BRI Syariah Fahmi Subandi mencatat, perusahaan telah melakukan restrukturisasi pembiayaan kepada 29.003 nasabah di sepanjang semester I-2020. Nilai restrukturisasi tersebut mencapai Rp 5,4 triliun.
"Di masa pandemi ini seluruhnya terpengaruh, termasuk nasabah-nasabah BRI Syariah," ungkapnya dalam konferensi pers online, Senin (24/8).
-
Bagaimana cara BRI menurunkan kredit yang direstrukturisasi? Alhamdulillah saat ini sudah jauh berkurang. Posisi Juni 2023 tinggal sekitar Rp83,2 triliun atau sekitar 7,64% dari total kredit BRI. Jadi setiap bulan kami turun antara Rp3 triliun sampai Rp5 triliun. Mudah-mudahan sisanya ini bisa kami kelola hingga akhir tahun ini terus menurun. Kami harapkan porsi tersebut dapat terus turun hingga rasio Loan at Risk (LAR) BRI bisa kembali dari 15,1% di Juni ini ke single digit. Mungkin akan kami dapat di akhir tahun depan atau tahun 2025," ujarnya penuh optimisme
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan puncak kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi? Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menjelaskan secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio kredit, yang puncaknya terjadi sekitar September 2020 dengan nilai lebih dari Rp250 triliun.
-
Bagaimana BSI meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia? BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan literasi dan menyediakan produk-produk keuangan syariah yang dibutuhkan masyarakat melalui ekosistem keuangan yang terintegrasi. Hal ini demi meningkatkan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Dengan demikian, dukungan dengan memberikan pendanaan kepada UMKM akan mendorong roda perekonomian Indonesia. Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun.
-
Mengapa BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
Nilai restrukturisasi tersebut memiliki porsi 14,44 persen dari total pembiayaan sebesar Rp 37,4 triliun yang disalurkan pada kuartal II. Lebih dari 25.000 nasabah yang mengajukan restrukturisasi di antaranya merupakan merupakan nasabah di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Seiring dengan penyaluran kredit dan restrukturisasi, BRI Syariah mencatatkan perbaikan kualitas pembiayaan dengan tingkat kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) gross 3,99 persen dan NPF net 2,49 persen. Angka ini lebih rendah dibanding periode sama tahun 2019 dengan tingkat NPF gross 4,98 persen dan NPF net 4, 51 persen.
Sementara, NPF coverage ratio perseroan naik menjadi 71,44 persen dari sebelumnya 27,9 persen di semester I-2019. "Ini menunjukkan bahwa kita lebih concern memitigasi risiko, terlihat dari NPF yang bisa di tekan dan coverate ratio yang juga tumbuh," jelas Fahmi.
Fahmi berharap pada kuartal III-2020 perekonomian nasional berangsur pulih seiring dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru (new normal) yang tengah dilakukan masyarakat. Sehingga, bisnis pelaku usaha pun bisa bergerak kembali.
"Mudah-mudahan pandemi segera bisa teratasi, sehingga nanti kuartal III ke belakang perekonomian bisa kembali dan semua bisnis bisa lancar tumbuh kembali," tandasnya.
Baca juga:
Hingga Juli 2020, Bank BRI Restrukturisasi Kredit 2,9 Juta Nasabah
Deretan Masalah Mengintai Perusahaan Pembiayaan di Tengah Pandemi
Hingga 11 Agustus, Restrukturisasi Perusahaan Pembiayaan Capai Rp 150,4 T
OJK Catat 6,73 Juta Debitur Lakukan Restrukturisasi Kredit Senilai Rp784 Triliun
6 Dampak Covid-19 Terhadap Perusahaan Pembiayaan