Semester I, lifting migas Indonesia lampaui target
Hingga akhir tahun diperkirakan capaian lifting mencapai 824.900 barel per hari atau 100,9 persen dari target 2016.
Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) mencatat pencapaian lifting minyak semester I 2016 mencapai 817.900 barel per hari. Angka ini melewati target tahun ini sebesar 817.500 barel per hari.
Kepala Humas SKK Migas, Taslim Yunus, mengungkapkan hingga akhir tahun diperkirakan capaian lifting mencapai 824.900 barel per hari atau 100,9 persen dari target 2016.
"Jika dibandingkan periode sama tahun lalu capaian ini meningkat 8 persen. Di mana pada semester I 2015 lifting minyak mencapai 759.100 barel per hari," ujarnya saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/7).
Sementara, lifting gas pada semester I 2016 mencapai 6.601,5 MMSCFD atau 100,5 persen dari target tahun ini sebesar 6.288,1 MMSCFD. Hingga akhir tahun lifting gas bisa mencapai 6.376,7 MMSCFD atau 101,4 persen dari target 2016.
"Dibandingkan periode sama tahun lalu meningkat 8 persen di mana di 2015 lifting mencapai 1.092,3 MMSCFD," tuturnya.
Pendapatan untuk negara, pada semester I, tercatat USD 4,23 miliar atau 59,8 persen dari target 2016 sebesar USD 7,07 miliar. Taslim menjelaskan hingga akhir tahun pendapatan diproyeksi mencapai USD 8,07 miliar atau 114,1 persen dari target.
Taslim menambahkan tiga Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Migas penyumbang lifting terbesar terdiri dari Chevron Pacific Indonesia, Mobil Cepu, dan Pertamina EP untuk minyak. Total E&P Indonesie, BP Tangguh, dan Conoco Phillips untuk gas.
"Terkait investasi, hingga semester I, dana masuk di sektor hulu migas sebesar USD 5,65 miliar," jelasnya.