Sinergi Pertamina-PLN bangun PLTGU terbesar di ASEAN
Proyek PLTGU jawa 1 ini telah menunjukkan bukti nyata sinergi dua BUMN besar yakni Pertamina sebagai BUMN migas dan PLN sebagai penyedia listrik nasional. PLGU Jawa 1 ini berkapasitas kapasitas 1.760 MW dan merupakan pembangkit pertama di Asia yang dilengkapi dengan Floating Storage Regasification Unit (FSRU).
PT PLN (Persero) bersama Konsorsium PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation, dan Sojitz Corporation menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1 berkapasitas 1.760 MW
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Sutjipto mengatakan, Proyek PLTGU Jawa 1 merupakan bukti nyata sinergi dua BUMN besar.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga menambah stok di SPBU dan agen LPG? Di seluruh lembaga penyalur baik SPBU dan Agen LPG, stok juga ditambah 2-3 hari dari normal untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Kenapa Pertamina menerapkan PADMA di DPPU? Dengan adanya digitalisasi, harapannya ada integrasi data dalam setiap proses refuelling sehingga pelayanan kepada konsumen dapat dilaksanakan lebih tepat waktu, lebih akurat, efektif dan efisien, serta turut mendukung upaya stakeholder dalam menerapkan program Smart and Digital Airport di Indonesia” jelasnya.
"Proyek PLTGU jawa 1 ini telah menunjukkan bukti nyata sinergi dua BUMN besar yakni Pertamina sebagai BUMN migas dan PLN sebagai penyedia listrik nasional," jelas Dwi di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (31/1).
Dwi mengakui, selama ini banyak masyarakat berpikir dua BUMN besar tidak dapat bekerjasama dengan baik, namun dengan adanya proyek PLTGU Jawa 1 Sinergi di bidang energi ke depannya akan jauh lebih mudah untuk bangun. Dan hal ini dapat menjawab keraguan masyarakat
"Rasanya orang selama ini melihat yang besar susah bergabung hari ini kita buktikan bahwa kita bisa bersinergi dengan baik," ungkapnya.
PLGU Jawa 1 ini berkapasitas kapasitas 1.760 MW dan merupakan pembangkit pertama di Asia yang dilengkapi dengan Floating Storage Regasification Unit (FSRU). Fasilitas ini berfungsi sebagai terminal penerimaan gas, di mana gasnya akan disediakan PLN yang didatangkan dari Blok Tangguh.
Selain itu, PLTGU terbesar di Asia Tenggara ini melibatkan 18 mitra Internasional maupun domestik yaitu Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa.
"ini merupakan PLTGU yang terbesar dia Asia Tenggara dan juga pembangkit yang terintegrasi dengan FSRU pertama di Asia. Mungkin sesuai dengan Dirutnya yang besar jadi kalau punya proyek yang besar-besar," pungkasnya.
Sebagai informasi PLTGU Jawa 1 ini direncanakan akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2020. Pembangkit ini akan mensuplai listrik ke Sistem Jawa-Bali sebesar 8.409 GWh setiap tahun. Sementara untuk lokasinya berada di Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Dengan Total investasi yang dibutuhkan mencapai US$ 1,8 miliar atau Rp 24 triliun.
Baca juga:
Pertamina-PLN tandatangani kontrak PLTGU Jawa 1 senilai Rp 24,01 T
PLN diminta tak ambil keuntungan ganda di proyek PLTGU Jawa 1
Suka tidak suka, PPA proyek PLTGU Jawa 1 harus segera disepakati
Kementerian ESDM diminta turun tangan selamatkan proyek PLTGU Jawa 1
Isu energi bersih di balik terkatungnya proyek PLTGU Jawa 1