SMF Terbitkan Obligas PUB V Tahap I Senilai Rp2 Triliun
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF telah menerbitkan Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) V tahap I Tahun 2019, senilai Rp2 triliun, dan Sukuk Mudharabah berkelanjutan I Tahap I sebesar Rp100 miliar, dengan rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF telah menerbitkan Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) V tahap I Tahun 2019, senilai Rp2 triliun, dan Sukuk Mudharabah berkelanjutan I Tahap I sebesar Rp100 miliar, dengan rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Melalui penerbitan oblligasi kali ini SMF menawarkan tiga seri obligasi, yakni obligasi seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp428 miliar, tingkat bunga tetap sebesar 7,50 persen dengan jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Kenapa doa ke pasar dianjurkan? Doa ke pasar adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri di saat banyak orang lalai karena bertransaksi. Mengunjungi pasar merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh banyak orang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
Obligasi seri B mempunyai jumlah pokok sebesar Rp640 miliar, dengan tingkat bunga tetap 8,50 persen berjangka waktu 3 tahun, dan obligasi seri C bernilai pokok Rp932 miliar, dengan bunga tetap 8,75 persen berjangka waktu 5 tahun.
Selain itu SMF juga menerbitkan Sukuk Mudharabah I Tahap I sebesar Rp100 miliar berjangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi. Penerbitan ini merupakan bagian dari Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahun 2019.
Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF, Heliantopo, mengatakan bahwa target dana akan dihimpun selama 2 tahun dari PUB V Tahap I yaitu sebesar Rp19 triliun, sedangkan untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I yaitu sebesar Rp2 triliun.
Obligasi tersebut telah memenuhi kriteria instrumen bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.36/POJK.05/2016, Tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.1/POJK.05/2016, Tentang Investasi Surat Berharga Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.
Dana yang diperoleh dari obligasi ini, rencananya akan digunakan untuk memberikan pembiayaan kepada penyalur KPR/refinancing serta dalam rangka melaksanakan peran SMF sebagai Special Mission Vehicle (SMV). Penerbitan obligasi ini merupakan bentuk komitmen SMF sebagai penyedia likuiditas jangka menengah panjang bagi KPR.
"Penerbitan obligasi SMF ini bertujuan untuk mendukung Program Satu Juta Rumah, melalui penyaluran pinjaman (refinancing atas KPR). Ini merupakan bentuk dukungan kami untuk memperluas akses ketersediaan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia," ucap Heliantopo melalui keterangan resminya, Jumat (5/7).
Sebelumnya melalui penerbitan PUB IV total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp11,912 triliun. Adapun sejak tahun 2009 hingga saat ini SMF telah melakukan penerbitan surat utang sebanyak 38 kali dengan total Rp31,7 triliun.
Sebagaimana diketahui, SMF memiliki peringkat AAA untuk korporasi, yang diperoleh dari Pefindo dan Fitch Rating. Peringkat tersebut merupakan peringkat tertinggi yang menujukkan kemampuan SMF untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, serta profil permodalan termasuk obligasi yang sangat kuat, dengan didukung oleh kualitas aset yang sangat baik. Peringkat tersebut juga mencerminkan tingkat dukungan yang sangat kuat dari Pemerintah Indonesia.
Baca juga:
Kedalaman Pasar Keuangan Indonesia Kalah Dibanding Malaysia dan Thailand
J Resource Terbitkan Obligasi Incar Dana Segar Rp3 Triliun
Kemenkeu Incar Rp2 Triliun dari Penerbitan Suku Tabungan ST004
Kemenkeu Ajak Masyarakat Sisakan THR untuk Investasi Sukuk
Kemenkeu Luncurkan SBSN dengan Kupon 7,95 Persen, Bisa Dibeli Online
Kemenkeu Lelang 7 Surat Utang Negara Besok, Bunga Mulai 7 Hingga 8 Persen
Proyeksi dan Analisa Manulife pada Pasar Saham dan Obligasi Indonesia 2019