Soal kasus skimming, Wapres JK minta pihak bank bertanggung jawab
JK pun mendorong agar pihak bank lebih menjaga sistem. Kemudian dia mendesak kepolisian agar segera menangkap pelakunya. Tidak hanya itu, JK juga meminta agar pihak bank bertanggung jawab kepada para nasabah yang dirugikan.
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) angkat bicara terkait maraknya kasus pembobolan dana nasabah dengan modus skimming yang terjadi akhir-akhir ini. JK menjelaskan, kasus tersebut murni kriminal dengan menggunakan ilmu teknologi (IT).
"Itu kan kriminal artinya mereka memahami kelemahan IT yang ada dan jadi kriminal. Murni kriminal," kata JK di Kantornya, Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/3).
JK pun mendorong agar pihak bank lebih menjaga sistem. Kemudian dia mendesak kepolisian agar segera menangkap pelakunya. Tidak hanya itu, JK juga meminta agar pihak bank bertanggung jawab kepada para nasabah yang dirugikan.
"Ada dua hal pertama bank harus proteksi sistemnya dan kedua polisi harus menangkap mereka ini sebagai kejahatan dan kalau ada kelemahan begitu tentu tanggung jawab bank masing-masing," lanjut JK.
Diketahui sebelumnya, modus kejahatan skimming dilakukan dengan memasang alat skimmer pada mesin ATM. Diduga alat tersebut dapat membaca data nasabah. Alhasil beberapa orang nasabah mengalami kerugian. Yaitu berkurangnya saldo tanpa transaksi.
Kepolisian dan pihak interpol sudah melakukan kerjasama untuk mengungkap pelaku tersebut. Dan pelakunya tertangkap berasal dari mancanegara. Dan kepolisian pun sudah merilis 64 bank yang terkena kasus kejahatan maupun di Indonesia dan luar negeri.
Baca juga:
Danamon resmi diakuisisi Bank of Tokyo-Mitsubishi
Bank Mandiri kaji skema pemotongan gaji untuk student loan
Bank Danamon sebar dividen Rp 134,44 per lembar saham
Bank Mandiri catat kerugian akibat skimming mencapai Rp 150 juta
Per Februari, BRI salurkan dana KUR sebesar Rp 13,8 T pada 680.000 debitur