Solusi pemerintah kembangkan mobil listrik di tengah minimnya infrastruktur pendukung
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah saat ini terus berupaya menyediakan infrastruktur pendukung dalam rangka pengembangan mobil listrik. Sampai infrastruktur dan komponen pendukung mobil listrik benar-benar siap, Pemerintah mendorong pengembangan dan mobil jenis plug-in hybrid.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah saat ini terus berupaya menyediakan infrastruktur pendukung dalam rangka pengembangan mobil listrik. Salah satu ketersediaan charging station atau Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).
"Infrastruktur yang paling penting charging stadion itu kaitannya dengan tegangan berbeda. Kalau Electric Vehicle itu kan 380 VA kalau yang biasa kan 220 VA," ungkapnya di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (4/7).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global? Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
Karena itu, sampai infrastruktur dan komponen pendukung mobil listrik benar-benar siap, Pemerintah mendorong pengembangan dan mobil jenis plug-in hybrid.
"Solusi jangka pendek adalah plug-in hybrid. Plug-in Hybrid sama dengan bensin. Bahan bakarnya hanya untuk menghasilkan listrik. Penggeraknya sudah listrik. Sama dengan ada genset di bawah mobil. Tanpa infrastruktur sudah bisa jalan," jelas dia.
"Kalau mobil hybrid masih dua. Ada komponen electric vehicle ada komponen yang combustion engine (mesin seperti pada mobil konvensional)," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya akan terus mendorong pengembangan industri baterai mobil dengan bahan dasar Nikel Kobalt. Kedua bahan baku ini, kata Airlangga sudah dimiliki oleh Indonesia.
Dengan ketersediaan dua sumber bahan baku tersebut, Menperin meyakini, teknologi baterai untuk mobil listrik dapat dikuasai terlebih dahulu.
"Indonesia punya sumber bahan baku untuk pembuatan komponen baterai, seperti nikel murni. Selain itu, ada satu bahan baku lainnya, yakni kobalt yang juga dapat mendukung pembuatan baterai. Potensi kobalt ini ada di Bangka," ujar dia.
Baca juga:
Gaikindo minta pemerintah fokus kembangkan industri baterai mobil listrik
Kemenperin gandeng 6 perguruan tinggi lakukan riset mobil listrik
Naik mobil Tesla ke DPR, Bamsoet mengaku ingin promosikan mobil listrik
Luncurkan bus listrik, UI teken kesepakatan dengan 2 BUMN
Honda Urban EV Concept jadi mobil konsep terbaik di Car Design Award 2018