Sri Mulyani beberkan 4 hal pendorong ekonomi Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ada 4 hal yang harus disiapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mengingat, Indonesia akan menghadapi tantangan perekonomian tahun 2045.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ada 4 hal yang harus disiapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mengingat, Indonesia akan menghadapi tantangan perekonomian tahun 2045.
Pertama adalah faktor manusia, yang meliputi integritas, pendidikan, agama, sosial, dan budaya adalah faktor manusia. Menurtnya, hal ini harus disiapkan mulai sekarang, terlebih lagi Indonesia akan menghadapi bonus demografi.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Apa yang Sri Mulyani katakan tentang realisasi anggaran perlinsos dan bansos Kemensos selama 6 tahun terakhir? "Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023," ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
"Posisi pekerja menjadi rawan karena adanya otomisasi pekerjaan. Semua serba robot. Tapi ingat, ada yang tidak bisa dilakukan robot, critical thinking. Ini keunggulan manusia yang harus dimanfaatkan," ujarnya di Universitas Diponegoro Semarang, Senin (9/4).
Faktor kedua, pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, irigasi, bandara, dan pelabuhan memang harus dilakukan. "Yang harus diperdebatkan dengan hebat bukan pembangunannya. Tapi, keamanan bangunan dan kualitasnya, ini yang harus diperhatikan," imbuhnya.
Menurut Sri Mulyani, faktor ketiga adalah sistem kelembagaan harus mampu melayani masyarakat dan tidak melakukan tindak korupsi. "Harus dibudayakan melayani dan efisien. Itu ciri lembaga yang profesional," tegasnya.
Terakhir, adalah faktor kebijakan, terutama di bidang ekonomi. Menurutnya, jika sebuah negara salah dalam pengambilan kebijakan, bisa jadi negara tersebut akan rusak.
"Seperti Argentina era tahun 1800-an. Saat itu mereka setara dengan negara Eropa barat, Belgia atau Netherland. Mereka sempat miskin dan sekarang mulai bangkit. Atau Korsel yang juga diperhitungkan. Apakah mereka bebas korupsi?. Tidak. Tapi Korsel terus memperbaiki kebijakannya," papar Sri Mulyani.
Sri Mulyani menegaskan jika keempat hal tersebut berjalan baik dan mendapat dukungan, maka perekonomian Indonesia akan diperhitungkan di dunia.
Baca juga:
Mau jadi CPNS lewat sekolah kedinasan, hari ini mulai dibuka pendaftarannya
Ketemu Wapres JK, Mendag Enggar bahas perkembangan ekspor CPO ke Eropa
Menteri Rini dukung program ekspor langsung tekan biaya logistik
Steadfast target IPO awal Juni 2018, lepas 35 persen saham
Bank Mandiri terbitkan 3 juta kartu debit berlogo GPN di 2018, ini untungnya