Sri Mulyani: Fasilitas kawasan berikat & KITE sumbang pajak Rp 64,9 triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hasil dari kajian tersebut menunjukkan jika ekspor dari kawasan berikat dan KITE mencapai USD 54,8 miliar atau 37,7 persen dari total ekspor nasional.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan kajian mengenai dampak ekonomi dari fasilitas kawasan berikat serta Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Hasilnya, adanya fasilitas ini mampu berkontribusi besar terhadap kenaikan ekspor nasional.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hasil dari kajian tersebut menunjukkan jika ekspor dari kawasan berikat dan KITE mencapai USD 54,8 miliar atau 37,7 persen dari total ekspor nasional.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kapan Indonesia memulai ekspor telur ke Singapura? Mentan SYL, menyebut pihaknya telah berupaya dan berhasil membuka akses pasar telur ke Singapura sejak Mei 2023.
-
Apa yang dibawa oleh mertua Indah Permatasari? Itu tadi deretan potret bahagia Indah Permatasari dibawakan oleh-oleh sama mertuanya.
-
Kapan Pemilu Proporsional Tertutup diterapkan di Indonesia? Sistem pemilu proporsional tertutup adalah sistem pemilihan yang memungkinkan rakyat untuk memilih partai, namun tak bisa memilih wakil rakyat secara personal. Sistem ini sempat dianut oleh Indonesia antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999.
"Mereka melakukan ekspor, namun kadang-kadang masih mengimpor bahan baku. Namun berdasarkan studi, rasio antara ekspor dengan impor nasional di perusahaan-perusahaan kawasan berikat dan KITE adalah 3,04 kali. Artinya kalau impor 1, yang diekspor 3 kali lipat," ujar dia di Cileungsi, Jawa Barat, Selasa (27/3).
Dari sisi investasi, untuk 2016 perusahaan yang berada di kawasan berikat dan KITE telah melakukan investasi sebesar Rp 165 triliun, dengan menyerap tenaga kerja 2,1 juta orang. "Atau setara dengan 13,5 persen dari seluruh tenaga kerja industri nasional," lanjut dia.
Sementara dalam hal penerimaan negara, fasilitas kawasan berikat dan KITE mampu menyumbang pajak sebesar Rp 64,9 triliun dan penerimaan pajak daerah Rp 8,7 triliun.
"Kontribusi mereka adalah sebesar 3,59 persen dari PDB indonesia," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bank Dunia puji kebijakan fiskal pemerintah sukses kurangi ketimpangan
Cerita Sri Mulyani unggah kenaikan utang RI di facebook hingga jadi pegawai populer
Sri Mulyani ke CPNS: Jangan sampai dalam 5 tahun Anda makin bodoh
Wapres JK gelar rapat bersama Menkeu dan Mendagri bahas DAK 2019
Sri Mulyani minta masyarakat bijak menilai kebijakan pemerintah