Sri Mulyani Ingin 1.000 Perusahaan Indonesia Melantai di Bursa Saham
Sri Mulyani berharap, dalam waktu dekat 1.000 perusahaan akan IPO atau Initial Public Offering. Untuk itu, pihaknya akan menyiapkan sejumlah regulasi pendukung dan merevisi aturan yang dianggap kurang memadai dengan kondisi terkini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi 50 perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun ini. Dengan demikian, tercatat sudah ada 600 perusahaan yang secara resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal tersebut.
Sri Mulyani berharap, dalam waktu dekat 1.000 perusahaan akan IPO atau Initial Public Offering. Untuk itu, pihaknya akan menyiapkan sejumlah regulasi pendukung dan merevisi aturan yang dianggap kurang memadai dengan kondisi terkini.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
"Saya menginginkan nanti kalau bisa suatu saat Indonesia bisa capai 1.000 dalam waktu yang tidak terlalu lama. Bisa nggak? Saya rasa bisa. Saya anggap anda semua nya bisa punya potensi untuk bisa listed," ujarnya saat memberi paparan di acara Ceo Network, Jakarta, Senin (3/12).
Sri Mulyani mengatakan, salah satu kebijakan yang akan dikaji adalah pemberian intensif perpajakan bagi perusahaan. Pihaknya pun akan melihat bagaimana dampak kebijakan insentif pajak saat ini mampu menarik perusahaan.
"Sebetulnya kan yang dilakukan selama ini melalui perpajakan kita akan memberikan supaya mereka lebih listed dengan tax perubahan supaya mereka bisa," jelasnya.
"Kita evaluasi sepanjang satu tahun ini, tahun ini kan cukup banyak. Concernnya bukan cuma itu saja. Nanti kita lihat. Tapi saya tentu mendorong para perusahaan-perusahaan itu untuk listed. Karena itu baik bagi perekonomian kita," sambungnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, ruang melakukan revisi aturan lama masih terbuka. Sehingga ke depan, bisa disesuaikan dengan tantangan pasar modal terkini.
"Direvisi selalu kita terbuka untuk seluruh policy perpajakan yang selama ini sudah kita lakukan dan sudah memiliki periode yang cukup panjang kita akan liat efektivitas nya. Apakah masih diperlukan atau tidak apakah perlu dimodifikasi berdasarkan tantangan sekarang ini," tutup Sri Mulyani.
Baca juga:
Di Depan Jokowi, Bos BEI Sebut Pasar Modal RI Masih Positif
Ajak Generasi Milenial Investasi Saham, Reli dan BEI gelar SPM di Dua Kampus
Harga Saham Jasa Marga Tak Stabil, Ini Alasannya
Mandiri Tunas Finance Targetkan Rp 1 Triliun Lewat Penawaran Obligasi
Per Oktober, Adhi Karya Catatkan Kontrak Baru Senilai Rp 12,6 Triliun
BEI: Implementasi T+2 Sukses, Jadi Tonggak Sejarah Pasar Modal Indonesia