Sri Mulyani: Kita tidak melupakan Lombok
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah tidak melupakan perbaikan atau recovery pasca bencana di Lombok meski saat ini tengah fokus menangani bencana di Palu dan Donggala yang statusnya masih darurat.
Belum sembuh luka bencana gempa di Lombok beberapa waktu lalu, Indonesia kini harus menangis lagi. Gempa dan tsunami menerjang Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) kemarin.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah tidak melupakan perbaikan atau recovery pasca bencana di Lombok meski saat ini tengah fokus menangani bencana di Palu dan Donggala yang statusnya masih darurat.
-
Kapan Ghea Indrawari berencana menikah? "Fun fact, dari aku kecil, aku bilang ke teman-teman aku paling cepat nikah umur 30,"
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
"Jangan lupa kita juga tidak melupakan Lombok," kata Sri Mulyani di kantornya, Senin (1/10).
Dia mengungkapkan, penanganan di Lombok saat ini sudah memasuki tahap rehabilitasi dan recovery. Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengidentifikasi fasilitas-fasilitas umum yang akan dibangun.
Sementara itu, dia menegaskan fokus saat ini di Palu dan Donggala adalah menyelamatkan dan menemukan korban yang masih tertimbun oleh reruntuhan.
"Kita masih belum masuk dalam proses mengidentifikasi apalagi merehabilitasi karena kita kan sekarang sedang berkejar dengan waktu, banyak dari saudara-saudara kita yang masih tertimbun, jadi fokus kita adalah bagaimana menyelamatkan pada hari -hari ini dan itu semuanya kita dukung menggunakan anggaran on call nya BNPB," tuturnya.
Dia menjelaskan, BNPB akan bertugas melakukan pemanfaatan alokasi dana on call kedaruratan sebesar Rp 560 miliar sebab tingkat kerusakan di masing-masing daerah di Sulawesi Tengah berbeda-beda sehingga anggarannya tidak bisa disamaratakan.
"BNPB akan membuat suatu pool dana, jadi mereka yang akan menentukan untuk daerah - daerah yang memang memiliki prioritas tinggi," tutupnya.
Baca juga:
Pemerintah siap tambah dana bantuan bencana Palu dan Donggala
Pemerintah susun instrumen keuangan baru khusus penanganan bencana
Rayakan ulang tahun ke-71, ini harapan Menko Luhut
Terdesak kebutuhan, korban gempa Palu ambil barang di mini market
Jokowi tentukan status bencana gempa & tsunami Palu usai tinjau lokasi