Sri Mulyani Luncurkan Buku Terobosan Menghadapi Perlambatan Ekonomi
Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (Iluni FEB UI) meluncurkan buku bertemakan 'Terobosan Menghadapi Perlambatan Ekonomi' secara virtual. Buku yang ditulis oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan kawan-kawan alumni FEB UI lainnya ini, diharapkan akan menjadi sebuah rujukan.
Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (Iluni FEB UI) meluncurkan buku bertemakan 'Terobosan Menghadapi Perlambatan Ekonomi' secara virtual. Buku yang ditulis oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan kawan-kawan alumni FEB UI lainnya ini, diharapkan akan menjadi sebuah rujukan sebuah kebijakan perekonomian.
Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengatakan, seluruh pembangunan ekonomi Indonesia tidak lepas dari peranan para teknokrat yang lahir dari Fakultas Ekonomi UI. Peran tersebut dapat ditunjukan dan diimplementasikan melalui buku tersebut.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
"Di dalam hal ini mungkin salah satu cara untuk menulis buku. Seperti ini cara untuk kita belajar mempelajari," kata dia dalam peluncuran buku melalui virtual, di Jakarta, Sabtu (4/7).
Di dalam buku tersebut, Bendahara Negara ini menuliskan tantangan sebagai pemimpin atau sebagai pembuat kebijakan dalam lingkungan yang sangat berubah-ubah. Berbagai adjustment dan berbagai pilihan yang harus diambil.
Sebagai pengelola kebijakan, dirinya mengutarakan telah berhadapan di dalam suatu lingkup besar. Di mana masyarakat mengharapkan banyak sekali terartikulasi melalui berbagai macam dengan mempertimbangkan dan melihat, dari sisi politik, media, ataupun para aktivis.
"Kita policymaker mendengar itu namun untuk bisa menetapkan policy seperti apa kita dihadapkan. Karena terus terang sebagai policy maker dan sekarang terjun sebagai Menteri Keuangan kita kadang-kadang kalau waktu di akademik merasa bisa menjelaskan dan bisa menganalisa dan membahas berbagai topik. Pada saat kita sebagai pembuat kebijakan dan apalagi dalam situasi seperti sekarang ini Covid kita sering tidak dihadapkan pada kemewahan di dalam mendesain kebijakan dalam suasana yang tenang," jelas dia.
Tak sampai di situ, di dalam buku ini Sri Mulyani juga turut menyumbangkan tulisannya dari sisi makro dan ekonomi di Indonesia. Berbagai pandangan mengenai kondisi ekonomi sejak sebelum adanya pandemi hingga adanya Covid-19 dibahas di dalam buku tersebut.
"Terus terang saya saya menulis di tengah kondisi seperti ini juga dibantu oleh tim teknis Kementerian Keuangan," kata dia.
Baca juga:
Sri Mulyani Beberkan Dampak Pandemi Covid-19 Secara Luas
Sri Mulyani: Ekonomi Dunia Mulai Masuk Resesi, Bahkan Ada Potensi Depresi
Sri Mulyani: Indonesia Alami Kemunduran Pengentasan Kemiskinan Akibat Covid-19
Sri Mulyani Sebut Hanya Aktivitas Ekonomi Digital Bisa Bertahan di Tengah Pandemi
Penempatan Rp30 T ke Himbara Perlu Landasan Hukum Kuat
Sri Mulyani: Negara yang Nekat Buka Aktivitas Ekonomi Cepat, Naik Pasien Covid-19
Andre Rosiade Desak Sri Mulyani Segera Bayarkan Utang Pemerintah Pada BUMN