Sri Mulyani sebut teknologi bisa akibatkan kesenjangan ekonomi
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, masyarakat mampu atau kaya akan mengikuti perkembangan di era digital dengan memiliki perangkat teknologi. Sementara bagi masyarakat yang kurang mampu akan tertinggal.
Perubahan tren belanja masyarakat dari offline ke online memberikan pengaruh yang besar di setiap aspek kehidupan. Salah satunya dikhawatirkan akan meningkatkan kesenjangan ekonomi masyarakat.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, masyarakat mampu atau kaya akan mengikuti perkembangan di era digital dengan memiliki perangkat teknologi. Sementara bagi masyarakat yang kurang mampu akan tertinggal.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Bagaimana Sri Mulyani mengenalkan Thomas Djiwandono? "Namanya Pak Tommy Djiwandono, aku manggilnya mas sih sebetulnya, tapi Pak terlalu tua. Mas Tommy Djiwandono untuk yang belum kenal atau sebagian sudah mengenal beliau," ujar Sri Mulyani.
"Orang yang bisa pertama menikmati aplikasi, itu adalah orang yang punya daya beli untuk membeli mobile smartphone. Berarti kesenjangan ekonomi akan menghilangkan mereka yang tidak memiliki daya beli untuk bisa menikmati itu," kata Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Kamis (26/10).
Selain itu, masyarakat di daerah terpencil juga akan merasakan kesenjangan tersebut, terutama di daerah yang minim kelistrikan. Mengingat, perangkat teknologi membutuhkan listrik untuk tetap menyala.
"Selain itu, di industri berbasis teknologi masyarakat yang jadi idea dan creator. Tapi ini hanya muncul dari orang-orang yang memiliki capacity intelektual dan creativitas," imbuhnya.
Dengan demikian, Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga mereka bisa bertahan mengikuti perkembangan teknologi. Di mana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah mampu memberikan kesempatan dalam hal investasi sumber daya manusia, kesehatan, pendidikan pengentasan kemiskinan
"Jadi republik ini harus membuat the necessary condition. Apa yang perlu sehingga hak anak indonesia bisa menjadi Nadiem-Nadiem (CEO GoJek) baru. Mereka adalah orang baru yang bisa menciptakan kesempatan kerja dan merealisir idenya bisa menjadi produk luar biasa yang berarti bagi masyarakat. Ini yang saya ingin sampaikan mungkin bagaimana peranan dari negara melalui APBN," pungkasnya.
Baca juga:
Sri Mulyani: Transaksi online di 2014 cuma 20 juta, di 2017 tembus 70 juta
Sri Mulyani beberkan cara jadikan Indonesia negara besar di 2030
Sri Mulyani: Kami akan pungut pajak tanpa buat masyarakat khawatir
Sri Mulyani soal toko ritel banyak gulung tikar: Kita akan cari formulasinya
Sri Mulyani soal IHSG cetak rekor ke level 6.000: Mencerminkan fundamental ekonomi RI